Polri Optimalkan Pencegahan Kejahatan Transnasional di Perbatasan

Polri Optimalkan Pencegahan Kejahatan Transnasional di Perbatasan - Brigjen Pol Krishna Murti - www.indopos.co.id

Kepala Divisi Hubungan International (Kadivhubinter) Polri Brigjen Pol Krishna Murti ketika diwawancara media, Rabu (26/10/2022). (Istimewa)

INDOPOS.CO.ID – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melalui Divisi Hubungan International (Divhubinter) Polri menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan rapat koordinasi (rakor) tentang transnational crime di perbatasn dengan negara sahabat.

Divhubinter Polri menginisiasi terlaksananya kegiatan FGD Perbatasan dengan negara sahabat pada Senin (24/10/2022) hingga Selasa (25/10/2022) dan Transnational Crime Border Coordination Meeting di Hotel Santika, Serpong, Kota Tangerang Selatan, pada Rabu (26/10/2022)

Kepala Divhubinter Polri Brigjen Pol Krishna Murti mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sangat konsen memelihara keamananan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dalam negeri.

“Jadi pada prinsipnya dalam rangka menjaga kita dari kejahatan transnasional mengenai masalah transnasional di perbatasan, mengenai lintas orang, lintas barang, dan lainnya. Perbatasan diolah oleh badan nasional pengolah perbatasan dan tugas kami di Polri adalah mengoptimalkan dukungan kepada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam rangka mengolah perbatasan dalam permasalahan transnasional,” kata Krishna Murti kepada wartawan di Serpong, Rabu (26/10/2022).

Krishna mengatakan rakor ini membahas tentang bagaimana mengoptimalkan peran Polri dalam pencegahan transnational crime.

“Rakor anggota Polri dengan para atase Polri negara tetangga ini membahas tentang apa yang perlu dibangun di perbatasan terkait masalah transnational crime sehingga masalah cepat teratasi dan tidak mencapai pusat, karena diberikan akses, kewenangan yang dikelola oleh Polda masing-masing. Jadi tugas kami adalah mendukung Polda yang memiliki Polres Perbatasan,” ungkapnya.

FGD ini diikuti oleh 62 kapolres pada wilayah perbatasan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi Utara, Bali, NTB, NTT serta Papua. Selain itu, atase dan staf teknis Polri pada negara Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Timor Leste juga dilibatkan dalam kegiatan bersama calon atase dan staf teknis yang akan menggantikan estafet kinerja di Malaysia, Filipina, Turki dan Jerman.

FGD diawali dengan diskusi internal dalam 4 kelompok yang membahas tema-tema terkini untuk kemudian dilanjutkan dengan diskusi skala besar dalam seminar bersama narasumber yang capable dari BNPP, Bea dan Cukai, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Badan Narkotika Nasional (BNN, Imigrasi dan dari internal untuk peningkatan kompetensi personel dari sumber daya manusia (SDM) Polri.

Hasil FGD akan dituangkan dalam produk buku saku perbatasan sebagai bekal ilmu dan pengetahuan bagi personel yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia.

Rakor lintas batas negara tentang transnational crime yang hari ini dibuka langsung oleh saya selaku Kadivhubinter Polri Brigjen Pol Krishna Murti juga mengundang mitra Polri dari negara sahabat dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Timor Leste dan Papua Nugini sehingga dapat berdiskusi serta berkoordinasi langsung tentang tren kejahatan lintas negara yang update terjadi antar negara sahabat serta berupaya untuk merumuskan solusi-solusi yang dapat adaptif dan implementatif antarnegara. (dam)

Exit mobile version