Efek Capres dan Koalisi, Elektoral Partai Gerinda Ungguli PDI Perjuangan

Efek Capres dan Koalisi, Elektoral Partai Gerinda Ungguli PDI Perjuangan - abdul hakim - www.indopos.co.id

Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim, MS. Foto: Dokumen SSI

INDOPOS.CO.ID – Munculnya calon-calon untuk 2024 dan koalisi sejumlah partai politik (Parpol) berdampak besar terhadap elektoral Parpol. Dan apabila pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) dilaksanakan hari ini, maka ada 6 parpol yang lolos Parliamentary Threshold (ambang batas parlemen).

Pernyataan tersebut diungkapkan Pengamat Politik Abdul Hakim dalam siaran YouTube, Sabtu (19/11/2022). Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) ini menyebut, 6 Parpol tersebut adalah Partai Gerindra 19,0 persen, disusul PDIP 18,3 persen, Golkar 8,9 persen, Demokrat 6,3 persen, PKS 5,8 persen dan Nasdem 5,1 persen.

“Untuk PKB ada penurunan pemilih signifikan dibandingkan 2019 lalu, sebesar 7,8 persen. Sementara Gerinda naik 7,8 persen dibandingkan 2019 lalu,” bebernya.

Ia mengaku belum melakukan penelitian mendalam terkait tergerusnya suara PKB, sebab ada 29 persen suara yang belum menyatakan pilihan. Demikian pula untuk PDI Perjuangan, dibandingkan 2019 lalu ada penurunan 1 persen pada survei November ini.

“Partai Nasdem dan PKS juga mengalami penurunan masing-masing 3,9 persen dan 3,4 persen dibandingkan 2019 lalu. Juga PPP turun 2,2 persen, sementara PAN turun 5,1 persen dan Demokrat turun 1,5 persen,” ungkapnya

“Namun perlu diingat ada 29 persen suara yang belum menentukan pilihan. Apakah penurunan suara Parpol ini reduksi ke 29 persen suara yang belum menentukan pilihan. Ini yang akan kami teliti lebih dalam,” imbuhnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, bahwa dari 29 persen suara yang belum menentukan pilihan disebabkan, salah satunya karena bimbang belum memiliki pilihan, belum mengetahui program dan visi misi Parpol.

“Masyarakat cukup skeptis, bahwa Parpol tidak berpengaruh kepada masyarakat dan tidak tahu calon-calon legislatifnya,” katanya.

Ia menambahkan, para pemilih saat ini memiliki kemantapan pada pilihannya, yakni di angka 64 persen. Dan pilihan mereka tidak akan berubah hingga 2024 mendatang.(nas)

Exit mobile version