Menkes Ungkap Penyebab Covid-19 Meningkat, Bukan karena Liburan

Corona-Virus

Ilustrasi virus Corona penyebab Covid-19. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Kasus Covid-19 harian nasional terus mengalami kenaikan. Salah satu faktornya ialah disebabkan terdeteksinya varian XBB dan BQ.1 di Indonesia. Terlebih angka positivity rate masih terbilang tinggi.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 tak berkaitan dengan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2022. Bahkan perayaan keagamaan lainnya pun tak menyebabkan angka Covid-19 meningkat.

“Kenaikan dari gelombang itu bukan karena liburan. Itu pertama kali kita mikirnya begitu. Tapi setelah kita lihat, ternyata disebabkan oleh varian baru. Jadi nataru atau tidak nataru, kemarin lebaran enggak kan,” kata Budi Gunadi di Jakarta, Jumat (18/11/2022) sore.

Padahal perayaan Idul Fitri 2022 atau Lebaran pergerakan mobilitas masyarakatnya lebih banyak ketimbang liburan akhir tahun mendatang. “Lebaran pergerakannya lebih dahsyat dari Nataru. Engga naik (kasus Covid-19),” jelas Budi.

Menurutnya, positivity rate saat ini belum mencapai puncaknya. Mengingat berdasarkan pantauannya, laju perubahan belum menunjukkan hal tersebut.

“Memang naik dan kalau saya lihat positivity rate-nya masih seperti ini harusnya masih akan naik. Minimal sampe akhir bulan aku rasa masih naik,” tutur Budi.

Kemenkes melaporkan tren positivity rate pada dua pekan terakhir di Indonesia mengalami peningkatan dari 14,13 persen menjadi 20,90 persen. Selama periode 10-16 November, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 44.384 kasus.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril mengatakan, dalam satu pekan terakhir kasus konfirmasi mengalami peningkatan sebanyak 47,24 persen. Saat ini masih mendominasi subvarian BA.4 dan BA.5. Subvarian XBB sudah mulai terdeteksi di pertengahan Oktober 2022.

Terdapat 48 subvarian XBB maupun XBB1 yang ditemukan dari pemeriksaan pemantauan WGS, yang berasal dari DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat.

“Dan tercatat sampai hari ini, XBB ada 48 kasus,” kata Syahril dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (11/11/20222).(dan)

Exit mobile version