Atasi Malnutisi, GAIN Bersama Pemerintah Promosi Gizi Berbasis Sekolah

Ni-Made-Diah-Permata-Laksmi

Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes, Ni Made Diah Permata Laksmi dalam acara daring. (Nasuha/ INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia bersama pemerintah terus mendorong sistem pangan menjadi lebih baik, sehingga dapat memberikan lebih banyak makanan bergizi untuk kelompok yang paling rentan.

Selain itu, bersama Kementerian Kesehatan, GAIN mengembangkan program fortifikasi minyak goreng dengan Vitamin A dan iodisasi garam, perbaikan gizi pada 1,000 hari pertama kehidupan, dan perbaikan gizi remaja melalui edukasi gizi remaja.

Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Bambang Hariyono mengatakan, pendekatan Emodemo ini bisa diterima dengan baik dan direplikasi di 5 kabupaten di Jawa Timur. Hal itu karena penyuluhan melalui pendekatan EmoDemo pesannya sederhana mudah diingat dan dipahami oleh ibu hamil, ibu dan balita.

Pendekatan Emodemo juga sifatnya partisipatif sehingga, melibatkan emosi dari balita dan ibu hamil serta menyenangkan. Selain itu, pendekatan Emodemo efektif sekitar 20 menit, sehingga tidak banyak menyita waktu.
“Pendekatan Emodemo ini senantiasa dievaluasi setiap periodik oleh GAIN di tingkat provisi, kabupaten dan kota, sehingga bisa diperbaiki hal-hal yang kurang selama pelaksanaan bisa ditingkatkan,” ujar Bambang Hariyono dalam acara daring, Kamis (24/11/2022).

Terkait dengan remaja yang menjadi bagian dari 27.94 persen populasi penduduk Indonesia, GAIN telah melakukan perbaikan gizi remaja melalui edukasi dan diseminasi praktik cerdas promosi gizi berbasis sekolah bekerja sama dengan SEAMEO REFCON.

Pada kesempatan yang sama, Peneliti Senior SEAMEO REFCON, Helda Khusun mengatakan, kunci penting dimulainya kerjasama baik dengan GAIN maupun mitra lain adalah adanya komunikasi yang intensif. “Dari komunikasi itu kita jadi tahu apa yang menjadi konsen semua pihak dan dapat dilakukan bersama-sama,” tutur Helda.

Sementara itu untuk meningkatkan akses pangan bergizi melalui pengurangan susut pasca panen, GAIN bekerja sama dengan Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI). Permasalahan susut dan limbah pangan di Indonesia masih sangat besar, salahnya satunya pada komoditi perikanan.

Untuk itu GAIN bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membentuk Indonesia Postharvest Loss Alliance for Nutrition (I-PLAN). Program yang pelaksanaan dibawah koordinasi JP2GI ini berhasil memenangkan Dubai International Award ke-12 untuk kategori Sustaining Program Food System.

Menurut dia, hal itu tak lepas dari dukungan peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi dan mitra swasta termasuk GAIN. “Berkat kolaborasi ini, JP2GI bisa memiliki program yang positif dan bisa terlaksana dengan baik,” tuturnya.

Ke depan, JP2GI akan memperluas jejaring, serta cakupan wilayah dan kegiatan. “Jika sebelumnya kami berfokus pada ikan, untuk selanjutnya kita akan mencakup komoditas lain di Indonesia yang perlu dikurangi susut dan limbah pangannya,” katanya.

Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes, Ni Made Diah Permata Laksmi mengapresiasi dukungan GAIN karena permasalahan gizi di Indonesia masih sangat banyak. “Hal ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja tetapi perlu kolaborasi dengan banyak pihak dan mitra, termasuk dukungan dari GAIN sangat kita butuhkan,” ujarnya.

Sehubungan dengan permasalahan gizi ini, Kemenkes berkomitmen untuk menurunkan prevelensi Balita stunting dari 24 persen menjadi 14 persen melalui berbagai program prioritas yang dimulai dengan memperhatikan kondisi masa sebelum kehamilan, masa kehamilan, dan kondisi balita setelah lahir.

Dia berharap kolaborasi-kolaborasi yang didukung oleh GAIN Internasional maupun GAIN Indonesia mohon bisa mendukung program-program prioritas untuk menurunkan prevelensi Balita stunting.(nas)

Exit mobile version