Gunakan Sistem Triase, Kemenkes: Tak Ada Penumpukan Pasien Korban Gempa Cianjur

Gunakan Sistem Triase, Kemenkes: Tak Ada Penumpukan Pasien Korban Gempa Cianjur - korban gempa cianjur - www.indopos.co.id

Pasien korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang. Foto: Dok Kemenkes

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, pelayanan pasien korban gempa bumi Cianjur menggunakan sistem triase, memilah pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisinya untuk segera dilakukan penanganan.

Proses triase bertujuan, memilah pasien yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan berdasarkan kondisi keparahan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kategori pasien dalam triase IGD dibedakan berdasarkan kode warna, dari merah, kuning, hijau dan hitam.

Warna merah dalam triase IGD menunjukkan, pasien prioritas pertama yang berada dalam kondisi kritis (mengancam nyawa) sehingga memerlukan pertolongan medis sesegera mungkin.

Warna kuning menandakan pasien prioritas kedua yang memerlukan perawatan segera, tetapi penanganan medis masih dapat ditunda beberapa saat karena pasien dalam kondisi stabil.

Warna hijau menunjukkan pasien prioritas ketiga memerlukan perawatan di rumah sakit, namun masih dapat ditunda lebih lama (maksimal 30 menit).

Kode warna hitam menandakan pasien berada dalam kondisi yang sangat kritis, tetapi sulit untuk diselamatkan nyawanya. Sekalipun segera ditangani, pasien tetap akan meninggal.

Plt Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan Sumarjaya mengatakan, contoh triase zona hijau kondisi pasien tidak mengancam jiwa. Pasien tersebut bisa dirawat di tenda-tenda.

“Sampai saat ini, tidak ada penumpukan pasien di rumah sakit di Cianjur khususnya RSUD Sayang yang menangani banyak pasien korban gempa bumi,” kata Sumarjaya dalam laman resmi Kementerian Kesehatan dilihat, Kamis (24/11/2022).

Sementara di zona merah artinya zona yang bisa mengakibatkan hilangnya jiwa seseorang, maka akan segera dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung.

“Dengan sistem tersebut tidak ada penumpukan pasien yang sangat serius di rumah sakit di Cianjur. Metode-metode yang kita lakukan bisa memaksimalkan pelayanan korban gempa bumi,” imbuh Sumarjaya.

Berdasar data BNPB terbaru, korban meninggal tercatat mencapai 271 orang. Korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang. (dan)

Exit mobile version