INDOPOS.CO.ID – Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) membantu, penanganan kasus-kasus trauma bedah tulang atau cedera ekstrimitas bagi korban terdampa gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Tim gabungan PABOI tersebut membantu, melakukan triage dan pemilahan secara cepat terhadap pasien-pasien yang mengalami cedera ekstrimitas.
Pemilahan pasien sangat penting dalam manajemen penanganan bencana, agar pasien segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat sesuai dengan urgensi kasusnya.
“Alhamdulillah Sejauh ini pasien-pasien orthopaedi korban gempa Cianjur sudah tertangani dengan baik tanpa ada kendala,” kata Ketua PABOI Jawa Barat dr. Dicky Mulyadi dalam keterangannya, Kamis (24/11/2022).
Kasus-kasus cedera ekstrimitas dengan kriteria mayor dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, sebagai RS rujukan utama kasus bedah orthopedi penanganan korban gempa Cianjur.
Kasus-kasus orthopedi lainnya yang jumlahnya cukup banyak, dilakukan penanganan di rumah sakit-rumah sakit di sekitar wilayah Cianjur dan di RS Bhayangkara Cianjur yang kondisinya masih baik pascagempa terjadi.
Menurut informasi dari Kamar Operasi RS Bhayangkara Cianjur masih aman dan layak untuk melakukan tindakan operasi. Meskipun operasi dilakukan hanya untuk kasus-kasus yang sifatnya ringan karena fasilitas dan kelengkapan yang tidak memadai operasi major.
Sedangkan untuk kamar operasi di RSUD Sayang Cianjur sampai saat ini, masih dinyatakan tidak aman untuk tindakan pembedahan, setelah dievaluasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sinergi dan kolaborasi kerja yang baik antara PP PABOI, PABOI Jawa Barat dan dibantu rekan sejawat dari PABOI Sulawesi Selatan penanganan pasien berjalan lancar.
“Kegiatan penanganan mulai triage sampai tindakan pembedahan berjalan lancar dan relatif tidak terjadi penumpukan pasien,” ujar Dicky. (dan)