INDOPOS.CO.ID – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat tak hanya merusak permukiman penduduk, namun menyebabkan kerusakan pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mukti Kabupaten Cianjur.
Akibat kerusakan pipa tersebut, air meluber ke segala arah hingga masuk ke selokan. Hal tersebut langsung dimanfaatkan warga pengungsi Kampung Nagrak Wetan, RT 02 RW 11, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Dede berusia sekitar 40 tahunan, warga setempat terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak dan tidak layak huni pascagempabumi. Menurutnya, kebocoran pipa PDAM ke selokan itu menjadi ‘berkah’ di tengah masa sulit.
“Kebetulan kami mengungsi karena rumah rusak dan tidak bisa ditempati. Untuk air bersih untuk cuci tangan, cuci muka, nyuci baju dan lain-lain ada air dari PDAM yang bocor ke selokan. Airnya jernih bersih sekali. Kami manfaatkan,” kata Dede dalam keterangan BNPB diterima, Selasa (29/11/2022).
Kepala Bagian Perencanaan PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur Hadi Koswara membenarkan hal tersebut. Mengingat setelah guncangan hebat gempabumi, beberapa titik pipa rusak hingga airnya meluber ke segala arah termasuk ke selokan, seperti yang terjadi di Kampung Nagrak Wetan.
“Ya benar. Itu adalah air PDAM. Saat terjadi gempabumi, pipa kami rusak dan bocor,” ujar Hadi.
Dua hari setelah pipa mengalami kerusakan, pihak PDAM segera turun tangan melakukan perbaikan. Meski perbaikan sedikit lambat karena alasan keamanan.
Sebab, lokasi titik kerusakan pipa itu berada di jalur utama lalu lintas logistik dan evakuasi warga terdampak gempabumi. “Karena alasan keamanan. Jadi jalur itu adalah jalur utama untuk evakuasi,” ucap Hadi.
Usai perbaikan pipa PDAM, air selokan kembali keruh dan warga tidak lagi memanfaatkannya. Sebagai antisipasi dan menyambung kebutuhan air bersih warga pengungsi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur secara rutin mendistribusikan air dengan mobil tangki.(dan)