SDM Unggul ‘Kunci’ untuk Pengembangan Desa Wisata

SDM Unggul 'Kunci' untuk Pengembangan Desa Wisata - penari - www.indopos.co.id

Ilustrasi salah satu tarian di desa wisata di Indonesia. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang gencar dijalankan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak awal tahun 2022, kini telah memasuki tahap 2 dan akan berlanjut hingga tahun 2023.

Sebagai pembuka tahap kedua Kampanye Sadar Wisata 5.0, ditandai dengan kegiatan sosialisasi di Destinasi Prioritas Pariwisata, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang meliputi 4 desa wisata, yaitu Desa Sombano, Desa Kahianga dan Kollo Soha, serta Desa Palahidu Barat.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham mengatakan, dalam pengembangan desa wisata diperlukan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai salah satu ‘kunci’ untuk menggerakkan potensi yang dimiliki.

“Yang tak kalah penting adalah penyiapan SDM yang memiliki standar kualitas pelayanan dan kapasitas bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya, saat membuka Sosialisasi Sadar Wisata tahap ke-2 yang dilakukan secara serentak pada Senin (28/11), di Wakatobi, Sulawesi Tenggara,

Pada sosialisasi sadar wisata tahap kedua yang dilakukan secara serentak pada Senin (28/11/2022) di Wakatobi, Kemenparekraf menekankan pentingnya pelayanan prima, sebagai salah satu elemen yang harus ditingkatkan untuk mendorong pengembangan desa wisata.

Mewakili Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Koordinator Substansi Pemberdayaan Masyarakat Regional 1, Desty Murniati mendorong peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desa wisata.

“Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya penerapan Sapta Pesona, Pelayanan Prima, dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), serta Manajemen Konflik,” kata Desty, saat menghadiri sosialisasi di Desa Wisata Kahianga, Tomia.

Analis Kebijakan Ahli Madya, Rinto Taufik Simbolon, yang juga mewakili Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf menekankan tentang aspek keramahan dan kemauan memberikan pelayanan terbaik.

“Pariwisata itu mudah dan murah, cukup dengan senyum, salam, tegur, sapa. Kita juga harus bisa menghormati dan menghargai orang atau wisatawan yang datang berkunjung,” jelas Rinto.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Wakatobi, Jammudin mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi terpilihnya desa-desa wisata di Wakatobi sebagai tempat penyelenggaraan sosialisasi sadar wisata.

“Semoga ini benar-benar memantapkan diri dari masyarakat desa setempat untuk menjadi desa wisata ke depan,” harapnya.

Sebelumnya, Menparekraf, Sandiaga Uno mengatakan, desa wisata menjadi simbol kebangkitan ekonomi dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta membuka tabir baru dalam pengembangan pariwisata berkualitas, berkelanjutan dan inklusif.

“Saya yakin dengan desa wisata kita mampu memberikan solusi untuk kebangkitan ekonomi kita,” sebutnya. (rmn)

Exit mobile version