Petani Milenial, Kementan Perkuat Sinergi dengan Pemprov Jatim

Mohammad-Yasin

Kepala Bappeda Pemprov Jatim, Mohammad Yasin (dua kiri) silaturahim dan diskusi dengan Manajer Program PPIU Jatim, Acep Hariri (tiga kanan) dan tim Program YESS. Foto : BPPSDMP Kementan for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Sinergi dan kolaborasi oleh Kementerian Pertanian RI bersama Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bagi pengembangan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian.

Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) berupaya mewujudkannya melalui Program YESS dan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di sejumlah provinsi.

Dukungan pemerintah daerah turut menentukan sukses Program YESS, seperti diupayakan Polbangtan Malang selaku PPIU Jatim meningkatkan sinergitas dengan Pemprov Jatim. Tujuannya, mendorong generasi milenial mengikuti pengembangan SDM pertanian dengan aneka pelatihan dasar oleh Kementan bersama Program YESS.

Upaya tersebut dilakukan Manajer Program PPIU Jatim, Acep Hariri melalui silaturahim dan diskusi dengan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Pemprov Jatim, Hadi Sulistyo dan Kepala Bappeda Pemprov Jatim, Mohammad Yasin di ruang kerja masing-masing, Jumat (2/12/2022).

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa Kementerian Pertanian RI terus berupaya mengubah wajah sektor pertanian, dengan mengandalkan para petani milenial dan pemanfaatan teknologi digital.

“Kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan para petani muda milenial melalui pelatihan. Memanfaatkan teknologi, alsintan dan jejaring pemasaran. Kemudian kita ubah mindset generasi milenial bahwa pertanian itu keren dan hebat, serta optimis bahwa ditangan generasi muda sektor pertanian akan lebih maju,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi tentang pentingnya pertanian sebagai sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia.

“Pertanian adalah sektor terpenting, untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat sekaligus menjaga stabilitas nasional,” kata Dedi Nursyamsi.

Acep Hariri yang hadir bersama tim PPIU Jatim mengurai tujuan dan sasaran Program YESS seraya memaparkan tentang kegiatan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan terhadap petani muda di Jatim.

“Khususnya pada empat kabupaten sasaran Program YESS yakni Malang, Pasuruan, Tulungagung dan Pacitan di wilayah Jatim,” katanya.

Kadistan Pemprov Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan bahwa sentra komoditas yang saat ini dijalankan oleh pemerintah daerah, sangat sesuai dengan arah yang ingin dicapai oleh Program YESS dalam menumbuhkan kelembagaan ekonomi petani dan korporasi.

“Sasarannya, agar pertanian ke depan akan semakin kokoh dalam menopang kedaulatan pangan nasional. Pemprov Jatim mengapresiasi apa yang telah dilakukan Program YESS dan akan mensinergikan dengan berbagai program yang dicanangkan oleh dinas pertanian ke depan,” katanya.

Kepala Bappeda Jatim, Mohammad Yasin menyambut baik program Kementan bagi petani milenial, dan Pemprov Jatim akan mengoordinasikan berbagai pihak terkait untuk mendukung Program YESS.

“Tentu dari berbagai sisi yang sesuai dengan kapasitas dan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing dinas,” katanya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dalam keterangan tertulis, sesuai arahan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa pengembangan kewirausahaan bagi petani muda harus terus dijalankan, karena mereka yang akan menjadi ujung tombak pertanian ke depan.

“Selain itu, petani milenial itu melek teknologi serta menyukai inovasi dan tantangan, sehingga usahatani yang digelutinya akan memiliki produktifitas yang tinggi,” kata Setya BU mengutip arahan Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, Polbangtan Malang selaku penanggung jawab kegiatan Program YESS di Jatim akan semaksimal mungkin menjalankan amanah untuk melaksanakan regenerasi pelaku pertanian melalui implementasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Utamanya, dukungan terhadap Program Strategis Kementan melalui regenerasi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian,” kata Setya BU yang akrab disapa Uud. (ibs)

Exit mobile version