Komnas HAM: Tak Penuhi Kualitas Pemberitaan, Media Digital Hanya Kejar Klik

Komnas HAM: Tak Penuhi Kualitas Pemberitaan, Media Digital Hanya Kejar Klik - belanja online digital - www.indopos.co.id

Ilustrasi dunia digital. Foto: dok INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Program Specialist, Unit Komunikasi dan Informasi, UNESCO Jakarta Ana Lomtadze mengatakan, pers yang independen, profesional, merdeka dan beragam penting untuk menjaga akuntabilitas kekuasaan. Serta untuk memberikan ruang bersuara bagi kelompok marjinal dan mengkontekstualisasi tantangan nasional dan global.

Perkembangan teknologi, menurut dia, mengembangkan demokratisasi pemberitaan dan cara membangun relasi dengan pembaca. “Sisi lain teknologi juga memfasilitasi bentuk baru kekerasan dan serangan terhadap jurnalis, selain memunculkan tantangan bagi bisnis media, dan juga tempat penyebaran konten berbahaya,” ujar Ana Lomtadze dalam keterangan, Sabtu (10/12/2022).

Ia menambahkan, UNESCO percaya perkembangan teknologi perlu memberikan penghormatan pada freedom of expression, privasi, dan keselamatan jurnalis. “Platform social media perlu melakukan sesuatu lebih kuat lagi untuk mengatasi sebaran disinformasi, ujaran kebencian dan tetap memberikan perlindungan pada kebebasan berekspresi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Atnike Sugiro mengatakan, kebebasan berekspresi, termasuk di dalamnya kebebasan pers merupakan salah satu hak yang penting dan mendukung hak-hak lain. “Jurnalis merupakan bagian dari pembela HAM yang saat ini mengalami dampak dari disrupsi teknologi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, teknologi memberi ruang media digital tumbuh subur, namun tidak diikuti dengan kualitas pemberitaan tapi sekedar mengejar klik atau pembaca. Jurnalisme di era cengkaraman digital, menurutnya, juga mengalami tekanan.

“Ketika media tidak bisa menjaga integritas, mendorong demokrasi lebih baik sebaliknya menyebarkan disinformasi merupakan dampak negatif dari disrupsi teknologi,” katanya. (nas)

Exit mobile version