INDOPOS.CO.ID – Rancangan bangunan Zero Carbon (rendah emisi) pada bangunan menjadi solusi mengatasi permasalahan perubahan iklim. Selain itu, inovasi di bidang arsitektur tersebut menciptakan nol emisi karbon.
Sehingga mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan hidup.
“Terobosan inovasi di bidang arsitektur ini mampu mencegah ancaman perubahan iklim bagi manusia dan lingkungan,” ujar Arsitektur Rima Ginanjar saat dihubungi, Sabtu (10/12/2022).
Ia mengatakan, bangunan menjadi penyumbang karbon terbesar dan paling banyak menghabiskan energi dunia hingga 40 persen. Untuk itu, menurut CEO Rima Ginanjar Architects (RGA) ini dibutuhkan sinergitas agar Indonesia menurunkan karbon di 2030 nanti.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang produktif, sehat, dan efisien. Dengan membangun desain zero carbon, sehingga 2045 nanti Indonesia mampu mewujudkan zero carbon,” katanya.
Ia menyebut, desain Low-Zero Carbon yang terukur mampu mencegah banyaknya green washing saat ini. Dengan desain rendah emisi yang terukur, bisa membantu para pemilik bisnis dan pemerintah mendapatkan desain berkelanjutan yang hemat biaya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya perubahan akan dampak buruk terhadap kerusakan ekosistem lingkungan hidup. “Emisi karbon menyebabkan perubahan iklim dan menimbulkan banyak kerugian dari penyakit sampai bencana alam. Dan ini tidak bisa kita hindari,” katanya.
“Sayangnya banyak orang tidak melihat korelasinya. Butuh sinergitas semua pihak untuk merubah pola pikir masyarakat terhadap Zero Carbon,” imbuhnya.
Ia menambahkan, seorang arsitek perlu memiliki kesadaran akan perubahan iklim dan pentingnya bangunan menggunakan Zero Carbon. Sebab, rancangan bangunan tersebut menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan bagi lingkungan hidup.
“Tim desain harus memahami dan peduli seputar isu perubahan iklim, mereka harus mahir dalam memeriksa produsen yang tersertifikasi green, dan memastikan bahwa kontraktor menggunakan teknik untuk pembangunan rendah karbon sesuai yang ditentukan oleh tim desain,” ungkapnya.
“Dengan arsitektur Zero Carbon yang terukur, kita menghindari green washing. Agar bisa memberi dampak nyata kepada lingkungan dan manusia,” imbuhnya. (nas)