Manfaatkan Lahan Sempit Perkotaan dengan Urban Farming

Manfaatkan Lahan Sempit Perkotaan dengan Urban Farming - ngobras kementan - www.indopos.co.id

Pusat Penyuluhan Pertanian melakukan agenda kegiatan Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 51. (Dok Kementan)

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pertanian perkotaan (urban farming) dalam berbagai programnya. Mengingat adanya keterbatasan lahan, terutama di DKI Jakarta dilakukan memanfaatkan aneka ruang tersedia.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) sendiri terus mendorong tumbuhnya pertanian perkotaan yang mengoptimalkan teknologi dengan memanfaatkan keterbatasan lahan yang ada.

“Kita menggerakan pertanian kota dilorong, di kantor, di gang harus bertani, kiri kanan kita apa lahan yang ada harus manfaatkan memproduksi tanaman,” kata Syahrul dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).

Mendukung hal tersebut, Pusat Penyuluhan Pertanian melakukan agenda kegiatan Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 51, dengan Tema Biar Sempit Penting Duit, Tanamlah Anggur, Selasa (13/12/2022) di kebun anggur Vego Grapes Farm, Cilincing Jakarta Utara.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, urban farming selain menghasilkan bahan pangan pertanian juga menghasilkan lingkungan nyaman, keindahan dan lingkungan nyaman.

“Perbanyak tanaman anggur dilakukan dengan cara sambung (grafting) dengan bibit impor di bagian atas dan disambung bagian bawah dengan bibit lokal, menciptakan rasa yang khas,” ujar Dedi.

Pendiri Vego Frapes Farm, Sutarto atau biasa dipanggil Tarto Blendhot mengatakan, sebelum ditanami anggur dulunya semak belukar, suhu tinggi bukan kendala menanam anggur di kawasan perkotaan.

“Vego Grape Farm didirikan di tanah seluas 500m2 dengan 70 varietas anggur dan didirikan di bulan oktober 2019 di Sukapura Cilincing Jakarta Utara dengan pertanian organik, alhamdulilah setahun panen dua kali,” jelas Sutarto. (dan)

Exit mobile version