INDOPOS.CO.ID – Penganugerahan pangkat tituler di Indonesia ternyata pernah dilakukan Pemerintah kepada beberapa tokoh, salah satunya pemain biola Idris Sardi.
Profil Idris Sardi pun kembali mendapat sorotan, dan dia dianggap memenuhi syarat untuk mendapat pangkat Tituler.
Kemampuan Idris dalam bermain musik jadi salah satu alasan mengapa TNI menganugerahkan gelar Letkol Tituler.
Pengangkatan Idris sebagai Letkol Tituler dilakukan pada 1996. Penganugerahan dilakukan karena Idris yang merupakan warga sipil secara struktural tak bisa memberi komando pada prajurit untuk ikut mengajarkan alat musik. Karena alasan itu Idris diberi gelar kehormatan yang dilaksanakan di Kodiklat TNI AD di Bandung.
Kemampuan Idris Sardi memang luar biasa dan diberikan tempat di Satuan Musik Militer Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat untuk memperbaiki kualitas musik di Angkatan Darat yang pada saat itu tidak begitu baik.
Setelah itu Idris bisa mengomandoi prajurit untuk belajar musik. Ada beberapa karya yang bisa dihasilkan, yakni mars satuan, termasuk Kopassus.
Menurut Pendiri Beranda Ruang Diskusi, Dar Edi Yoga, pemberian pangkat ke Deddy Corbuzier kurang tepat mengingat sumbangsihnya untuk TNI belum dibutuhkan saat ini.
“Selama kepemimpinan Marsekal Hadi Tjahjanto hingga Jenderal Andika Perkasa, TNI semakin dapat tempat di hati masyarakat,” kata Dar Edi Yoga, Rabu (14/12/2022).
Hal ini, lanjut Yoga, dapat dilihat dari hasil Survey Poltracking Indonesia terbaru yang menunjukkan bahwa ada 67,2 persen responden mengaku puas dengan kinerja dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dan ini adalah yang tertinggi jika dibandingkan instansi/lembaga lainnya.
“Di samping itu, pemberian pangkat Tituler itu membuat kecemburuan sosial di antara para prajurit yang dengan susah payah mendapatkan kenaikan pangkat,” ujar Yoga yang juga praktisi media.
Dahulu, ungkap Yoga, banyak perwira rohani di Dinas Pembinaan Mental yang mendapatkan pangkat Tituler, namun mereka harus melewati masa pendidikan untuk dapat memperoleh pangkat perwira Tituler dan umumnya dimulai dengan pangkat letnan sesuai tingkat pendidikannya.
“Dulu ada pastor yang memang diberi pangkat Tituler hingga mencapai Kolonel. Waktu itu dia sebagai Kasubdis Rohkat Disbintalad,” ungkap Yoga. (aro)
