Mentan Anugerahkan 33 Sertifikat Emas Bagi `Champion` SDM Pertanian 2022

syl

Mentan Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menganugerahkan Sertifikat Emas bagi P4S Sumber Rejeki dari Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta pada acara 'Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian tahun 2022'. Foto : BPPSDMP Kementan for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul menganugerahkan 33 Sertifikat Emas (Golden Certificate) bagi ´Champion´ SDM pertanian 2022, yang terdiri atas petani milenial, penyuluh pertanian, dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) dari seluruh Indonesia.

Sertifikat diserahkan langsung oleh Mentan Syahrul pada acara ´Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian 2022´ di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor pada Kamis (15/12/2022) didampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dan dihadiri sejumlah pejabat eselon satu Kementerian Pertanian RI.

“Saya sangat bangga dengan champion-champion yang terpilih. Tentu saja ini akan menstimulir bagi banyak orang agar turun tangan di sektor pertanian,” kata Mentan Syahrul dalam sambutannya.

Dia mengingatkan bahwa subsektor ekonomi yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik besok dan akan datang adalah pertanian.

“Oleh karena itu, salah satu yang harus didorong untuk menghadirkan pertanian besok bisa bicara lebih bagus. Bisa berkontribusi lebih maksimal adalah hadirnya SDM yang kuat,” kata Mentan Syahrul.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dua periode (2008 – 2018) menambahkan bahwa pertanian saat ini masih didominasi petani berusia lanjut, sehingga mutlak dilakukan regenerasi petani.

“Bonus demografi yang kita miliki 40 persen petani muda. Petani kita sekarang rata-rata 78 persen orang tua semua. Berarti anak anak kita belum kita turunkan. Saya berharap para champion menjadi lokomotif pergerakan ini harus terus bekerja lebih kuat,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian tahun 2022 merupakan agenda rutin BPPSDMP Kementan.

“Acara ini tidak hanya bertujuan memberikan penghargaan saja, juga menyebarluaskan hasil-hasil kinerja yang telah dicapai BPPSDMP serta harmonisasi dan silaturahmi SDM pertanian agar tetap terjalin sinergi yang baik dan keseimbangan dalam melaksanakan berbagai aktivitas,” katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan harmonisasi, artinya penyesuaian dan penyelarasan. Adapun yang harus diharmonisasi terlebih dahulu adalah internal BPPSDMP Kementan baik personal, struktural, program, dan kegiatan. Pasalnya, hal ini menjadi kunci keberhasilan BPPSDMP Kementan.

“Semuanya harus sama. Denyut nadi, desahan nafas, denyut jantung harus sama. Sekali BPPSDMP mengatakan TaniAKUR, semua warga BPPSDMP harus berjuang. Harus selaras dan senafas untuk menyukseskan program-program dimaksud,” jelasnya.

Dedi menambahkan, BPPSDMP Kementan juga harus harmonisasi dengan pihak eksternal agar selaras dengan eselon I Kementan, stakeholders lainnya yaitu penyuluh, petani milenial, Poktan, Gapoktan, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di seluruh Indonesia dari desa hingga pusat, sehingga menghasilkan harmonisasi.

Selanjutnya, Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa selama 2022, Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan 221.721 orang petani milenial, 38.799 di antanya telah mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan jumlah akad senilai Rp2,232 triliun, tepatnya Rp2.232.671.088.318.

Adapun dari jumlah petani sebanyak 22.612.150 orang berdasarkan Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) sebanyak 4.069.112 orang di antaranya telah mampu mengakses KUR dengan jumlah outstanding KUR senilai Rp66 triliun, tepatnya Rp66.697.412.848.338. (ibs)

Para Champion Penerima Penghargaan Apresiasi SDM Pertanian 2022 :

Petani Milenial Inovatif

– Siska Antoni [Sumatra Selatan]
– Nurlia [Sulawesi Selatan]
– Dwiki Riyantho Pasaribu [Sumatra Utara]
– Bahrul Alam [Jawa Timur]
– Muhammad Zainal [Kalimantan Timur]
– Taufik Mawaddani [DI Yogyakarta]
– Saleh Rismeita H [Papua Barat]
– Maria Yumetri Omenu [Nusa Tenggara Timur]
– Muhammad Dimastria [Banten]
– Hendra Suhendar [Jawa Barat]
– Faqih Rosyadi [Jawa Timur]
– Rudi Maulana [Kalimantan Selatan]
– Ismail Azis [Sulawesi Selatan]

Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] Model

– P4S Prima Agung [Salatiga, Jawa Tengah]
– P4S Sumber Rejeki [Kulon Progo, DIY]
– P4S Mandiri Sejahtera [Lampung, Lampung]
– P4S Lembang Agri [Bandung Barat, Jabar]
– P4S Bukit Melintang [Sidrap, Sulsel]
– P4S Gading [Bojonegoro, Jatim]
– P4S Pemuri [Kota Pekanbaru, Riau]
– P4S Tuntung Pandang [Tanah Baru, Kalsel]
– P4S GS Organik [Kupang, NTT]
– P4S Arrahmahtiyah [Lombok Timur, NTB]

Penyuluh Pertanian Berprestasi

– Hendrik Wakum [Kepulauan Yapen, Papua]
– Yanto Arbanu, [Sidrap, Sulsel]
– Sugono, [Banggai, Sulteng]
– Apriengga [Peukal Abab Lematang Ilir, Sumsel]
– Ahmad Jazilil Mustopa [Serang, Banten]
– Kukuh Eko Santoso [Ngawi, Jatim]
– Endang Fajarini [Purbalingga, Jateng]
– Dede Sopyandi [Bogor, Jabar]
– Ria Andriani [Garut, Jabar]
– Muhammad Yayan Royan [Tasikmalaya, Jabar].

Exit mobile version