Kementan dan Gapki Gelar Jalan Sehat, Syahrul: Perkuat Relasi dan Kolaborasi

Jalan-Sehat-Kementan

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menggelar Jalan Sehat Perkebunan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Foto: Dokumen Kementan

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak masyarakat untuk memperkuat sinergi membangun sektor perkebunan di Indonesia. Ajakan tersebut diungkapkannya saat Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menggelar Jalan Sehat Perkebunan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

Syahrul menyebut kegiatan ini, tidak hanya sebagai salah satu cara menjaga kesehatan, tetapi juga sekaligus untuk memperluas relasi dan memperkuat kolaborasi antara dunia usaha dengan pemerintah.

“Masalah perkebunan adalah masalah bangsa, yang harus secara bersama-sama kita bangun, harus saling bahu membahu, agar kita mampu menghadirkan perkebunan Indonesia yang lebiih akseleratif, lebih baik dan berkelanjutan,” ujar Mentan, di sela acara yang dihadiri lebih dari 1.000 orang peseta tersebut.

Kolaborasi dan Kerja Sama yang kuat, lanjut Syahrul, akan mendorong pembangunan sektor perkebunan yang dipastikan akan berdampak pada pembangunan perekonomian nasional. Komoditas sawit, sambungnya, merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sangat penting dan berperan besar terhadap devisa negara.

“Perkebunan itu adalah penyumbang terbesar ekspor kita, sawit sebagai komoditas dibawah perkebunan, merupakan komoditas andalan dan komoditas unggulan ekspor, oleh karena itu, kita harus memastikan adanya langkah-langkah pasti dalam mengelolanya, memangenya dan menjaganya agar kedepan pembangunan komoditas ini menjadi lebih baik,” tegas Mentan.

Kinerja pertanian di bidang ekspor juga diperkuat melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut pada 2021, ekspor produk kelapa sawit mendapatkan devisa sebesar USD30,34 miliar, sementara neraca perdagangan RI di 2021 surplus sebesar USD35,34 miliar.

Capaian ekspor kelapa sawit tersebut juga diperkuat oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah. Dirinya mengatakan di 2022, ekspor komoditas sawit sampai dengan Oktober 2022 (angka sementara) tercatat sebesar USD26,35 miliar dan diperkirakan sampai dengan akhir 2022, devisa yang dihasilkan dari sawit akan mencapai USD38 miliar, lebih besar dibandingkan perolehan devisa 2021.

“Industri kelapa sawit juga menyerap tenaga kerja sekitar 17 juta orang, yang terserap di sektor on farm maupun off farm. Pembangunan wilayah tidak bisa terlepaskan dari peran perkebunan sawit, wilayah sentra perkebunan kini menjadi pusat perekonomian di wilayahnya,” ungkap Andi.

Sementara itu, Ketua Umum GAPKI Pusat, Joko Supriyono berharap kegiatan yang diinsiasi oleh pihaknya bersama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan ini, dapat menjadi sarana komunikasi dan kolaborasi pemerintah sebagai legulator dengan pelaku usaha, khususnya private sector di bidang kepala sawit.

“Ini bagian dari bagaimana kita sebagai stakeholders kelapa sawit untuk terus memperkuat kolaborasi, kali ini private sector Gapki bersama dengan Ditjenbun, memperkuat komunikasi dan kolaborasi, permasalahan perkebunan ini adalah masalah bersama, pelaku usaha adalah yang day to day menjalankan kegiatannya, namun Ditjen Bun sebagai legulatornya,” terang Joko usai mendampingi Mentan.

Sebagai informasi, Jalan Sehat Perkebunan ini dimulai dari Plaza Tenggara Sudirman, yang setiap Minggu dijadikan Kawasan Hari bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau (Car Free Day/CFD) di Jakarta, Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan ngobrol dan ngopi bareng, pentas band, games dan doorprize menarik.(adv)

Exit mobile version