Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian Lewat Sekolah Lapang Pertanian Organik

pertanian

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya. Foto: Dok Kementan for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Penyuluh pertanian merupakan salah satu jabatan fungsional harus ditingkatkan kapasitasnya dan terus dimotivasi dalam pengembangan potensi diri dengan meningkatkan kompetensi, kemandirian intelektual dan sosial sehingga dapat melayani petani dan berusaha tani agar lebih baik.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, tugas-tugas penyuluh pertanian melaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang komunikator.

“Menjadi penyuluh itu tugas mulia. Kamu menjadi penyampai pesan dan harapan negara. Ujung tombak yang ada di garis depan,” katanya dalam keterangan, Senin (19/12/2022).

Peningkatan pertanian itu salah satu kuncinya ada di pundak bapak dan ibu semua. Oleh karena itu harus lebih keras lagi, jangan malas-malasan, rajin turun ke lapangan. “Sapa dan dampingi petani untuk tetap berproduksi,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan, kunci keberhasilan pembangunan pertanian ada di peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas ada di tangan petani dan penyuluh.

“Karena itu kami siap untuk genjot produktivitas dengan mensupport program-program pertanian,” ucap Dedi.

Sedangkan menurut Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya pada kunjungan kerjanya mewakili Kepala BPPSDMP bersama Komisi IV DPR di Desa Telangsari, Kecamatan Tanjung Lego, Sumatera Selatan, Jumat (16/12/2022).

Dia mendorong peningkatan kapasitas penyuluh pertanian untuk Sekolah Lapang (SL) Pertanian Organik mulai dari sosialisasi, rembug tani, pelaksanaan SL dan implementasi pupuk organik.

Sekolah Lapang merupakan salah satu metode pembelajaran dan penyuluhan yang cukup efektif dalam mendukung peningkatan produktivitas dan produksi pertanian. Berfungsi sebagai pusat pembelajaran manajemen dan teknologi, wahana pengkajian dan percontohan teknologi baru, tukar-menukar informasi dan pengalaman serta fokus pembinaan bagi poktan/gapoktan.

Bustanul lebih lanjut mengatakan, SL Pertanian Organik merupakan tindak lanjut dari program Genta Organik atau Gerakan Tani Pro Organik yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian.

“Semoga dengan adanya pertanian organik, petani tidak ketergantungan dengan pupuk kimia dan antisipasi kelangkaan pupuk,” tambah Bustanul. (dan)

Exit mobile version