Situs UGM Diretas, Hacker Tinggalkan Pesan Ini

Situs UGM Diretas, Hacker Tinggalkan Pesan Ini - hacker - www.indopos.co.id

Ilustrasi seorang hacker. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Aksi peretasan masih sering terjadi di berbagai website di Indonesia, terutama pada website universitas. Kali ini, salah satu website kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk kesekian kalinya diretas.

Pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan situs yang beralamatkan di https://findit.ft.ugm.ac.id/ tidak bisa diakses. Artinya sudah ditakedown dan hanya ada pemberitahuan di halaman website bertuliskan “This site is no longer available”.

“Ada banyak hal yang bisa menyebabkan sebuah website tidak bisa diakses. Misalnya karena serangan atau peretasan. Selain itu bisa karena ditakedown oleh pengelola. Tentu kasus website UGM ini adalah jenis website deface,” kata Pratama dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/12/2022).

Deface pada website sering dilakukan untuk pengujian awal keamanan suatu website. Dari deface peretas bisa saja masuk lebih dalam dan melakukan berbagai aksi, misalnya pencurian data bahkan mengubah-memanipulasi data maupun isi website.

“Dalam kasus ini si peretas yang meninggalkan pesan dan mengatasnamakan “Bangsin” kemungkinan besar dilakukan sebagai salah satu bentuk hacktivist, sambil mencari reputasi di komunitasnya dan masyarakat, ataupun untuk melakukan perkenalan tim hackingnya,” bebernya.

Beberapa waktu lalu bahkan terungkap banyak situs judi yang menyusup ke berbagai situs universitas dan sekolah.

Padahal situs kampus ini aktif, postingannya baru, bisa disimpulkan tidak terjadi pengecekan berkala sehingga situs judi bisa menyusup masuk dan disusupi untuk digunakan untuk promosi judi online.

“Secara umum, situs kampus akan selalu menjadi sasaran peretasan dan penyisipan konten judi online karena akan mudah mengundang perhatian masyarakat luas. Karena itu perlu dilakukan banyak pengamanan dan juga secara rutin dilakukan pentest (penetration test),” terangnya.

Prinsipnya tidak ada sistem informasi yang 100 persen aman, karena itulah memang tim IT harus secara berkala melakukan cek pada level sistem operasi, web server dan sistem aplikasinya. Harus ada upaya lebih untuk melakukan checking sehingga menutup celah-celah yang bisa dimanfaatkan. (dan)

Exit mobile version