Merajalela di China, Epidemiolog: Waspadai Varian Baru dari Subvarian BF.7

Merajalela di China, Epidemiolog: Waspadai Varian Baru dari Subvarian BF.7 - covid - www.indopos.co.id

Ilustrasi virus Covid-19. Foto: dok INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, situasi global pandemi Covid-19 kian membaik.

Hal ini terlihat dengan sejumlah negara yang sudah berani mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Ini saya katakan berani karena secara indikator kasus Covid-19 masih ada,” ujar Dicky Budiman secara daring, Senin (2/1/2023).

Terkait data, menurut dia, ada data kuantitatif dan data kualitatif. Dan berdasarkan data ada sejumlah indikator yang harus menjadi perhatian pemerintah.

“Data rumah sakit ini harus didukung dengan data kualitatif. Sebab, 40 persen masyarakat sakit lebih banyak berobat mandiri di rumah,” katanya.

“Ini bisa menyangkut perilaku masyarakat,” imbuhnya.

Apalagi, lanjut dia, subvarian baru Covid-19 BF.7 tidak terdeteksi. Kendati 90 persen masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi. “Di China varian BF.7 merajalela, dan dikhawatirkan membentuk varian baru,” ungkapnya.

Ia menambahkan, cakupan vaksinasi dosis ketiga (booster) masih rendah. Apalagi dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Singapura atau Australia.

“Jangan pencabutan PPKM ini ada kekosongan intervensi terhadap regulasi yang menjadi acuan di masyarakat,” ucapnya. (nas)

Exit mobile version