Cegah Banjir Jateng Terulang, BNPB Minta Pemda Lakukan Hal Ini

BNPB

BPBD Kota Pekalongan mengevakuasi warga terdampak banjir menggunakan perahu karet. (Dok. BNPB)

INDOPOS.CO.ID – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjadikan kejadian bencana banjir besar sebagai momentum melakukan perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi lebih baik.

Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah ada sembilan kabupaten dan kota di Jawa Tengah dilanda banjir jelang malam pergantian tahun.

Sembilan wilayah tersebut di antaranya Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, serta Kabupaten Grobogan.

“Setelah masa tanggap darurat ini selesai, kepala daerah segera susun kebutuhan prioritas untuk rehabilitasi dan rekonstruksi,” kata Suharyanto dalam keterangannya diterima, Selasa (3/1/2023).

Harapannya di masa mendatang ketika menghadapi cuaca ekstrem kejadian serupa tak kembali terjadi. “Apa yang mau dibangun, apa yang diperlukan sehingga ketika terjadi lagi hujan dengan intensitas tinggi di masa mendatang, kejadian seperti ini tidak akan terulang,” sambungnya.

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Provinsi Jawa Tengah merinci, banjir di Kabupaten Tegal terjadi di Dukuh Kasemen RW 08 dan RW 09 Desa Sukareja. Rumah terdampak banjir ada sebanyak 50 unit yang ditinggali 300 jiwa. Tinggi Muka Air (TMA) banjir tersebut antara 50-75 sentimeter.

Berikutnya banjir di Kabupaten Pekalongan merendam enam desa di Kecamatan Tirto, enam desa di Kecamatan Siwalan, dua desa di Kecamatan Buaran dan dua desa di Kecamatan Wonokerto.

Sementara itu di Kota Pekalongan, banjir merendam dua kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, empat kelurahan di Kecamatan Pekalongan Barat dan empat kelurahan di Kecamatan Pekalongan Timur.

Akibat banjir tersebut, ada sebanyak 279 jiwa mengungsi di beberapa titik di Kota Pekalongan yang meliputi 186 jiwa di Aula Kelurahan Kecamatan Barat, 50 jiwa di TPW Al Hikmah Tirto, lima jiwa di Masjid Al-Ikhlas Tirto, 11 jiwa di Aula Kecamatan Timur, 10 jiwa di Arrobitoh Klego, enam jiwa di SD Klego, lima jiwa di Musala Al-Ikhlas Poncol dan enam jiwa di Musala Bani Ilyas.

Selanjutnya, banjir di Kabupaten Kendal telah berdampak di tujuh desa di Kecamatan Kendal, lima desa di Kecamatan Brangsong, tujuh desa di Kecamatan Kaliwungu, enam desa di Kecamatan Patebon, tiga desa di Kecamatan Pegandon, tiga desa di Kecamatan Cepiring, dua desa di Kecamatan Rowosari, satu desa di Kecamatan Weleri dan aatu desa di Kecamatan Kaliwungu Selatan.

Adapun sebanyak 281 jiwa terpaksa mengungsi akibat terdampak banjir tersebut dengan rincian 14 jiwa mengungsi di Masjid Baitul Muttaqin dan 12 jiwa di MTS NU Al Hidayah di Desa Kebonadem, 100 jiwa di Masjid Jami Baitussyukur di Desa Kumpulrejo, 55 jiwa di Musala Baitul Mu’minin Desa Brangsong dan sisanya di rumah tetangga masing-masing. (dan)

Exit mobile version