INDOPOS.CO.ID – Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengatakan, kelompok NII secara masif melakukan penggalangan dana lewat media sosial (Medsos).
“Mereka sekarang beramai ramai menggunakan lembaga yayasan untuk mencari dana, seperti donasi yatim piatu dan duafa,” kata Ken Setiawan melalui gawai, Selasa (10/1/2023).
Dengan cara tersebut, menurut dia, hasilnya lebih banyak dan maksimal. Dan aman dari masalah dengan aparat keamanan.
Dikatakan dia, organisasi kelompok NII tersebut legal dan terdaftar di Kemenkumham dan Kemensos. Namun pengelolaan dan penyaluran dana sepenuhnya dari dan untuk kelompok NII.
“Modus yang paling terkini adalah dengan menyebarkan lewat pesan ke media sosial seperti whatsapp, Instagram, Facebook dan telegram,” bebernya.
“Apabila lewat whatsapp biasanya mereka mencari link group whatsapp yang membernya banyak. Lalu mereka menyapa dengan chat personal pribadi setiap anggota group sebagai salam perkenalan,” imbuhnya.
Setelah aktif berkomunikasi, lanjut dia, biasanya kelompok NII ini mulai menawarkan profil yayasan, termasuk dengan segala kegiatan. Agar korban tertarik dan berkenan membantu, bahkan jika sudah rutin, biasanya ditawarkan untuk menjadi donatur tetap setiap bulan.
“Kalau telat membayar donasi kadang ditagih seperti menagih hutang,” katanya. (nas)