Vaksin Booster Kedua Covid-19 Masyarakat Umum, 9,3 Juta Dosis Disiapkan

Vaksin Booster Kedua Covid-19 Masyarakat Umum, 9,3 Juta Dosis Disiapkan - vaksin booster lansia - www.indopos.co.id

Vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan berusia lanjut. Foto: Dok Humas Kemenkes

INDOPOS.CO.ID – Vaksinasi Covid-19 booster kedua sudah bisa didapatkan masyarakat umum mulai Selasa (24/1/2023) besok. Stok vaksin untuk kebutuhan vaksinasi Covid-19 primer dan booster aman.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini jumlah vaksin Covid-19 yang tersedia sekira 9,3 juta dosis.

“Vaksin Covid-19 aman, kita punya kurang lebih 9 juta dosis vaksin baik untuk vaksinasi primer maupun booster,” kata Nadia melalui gawai, Jakarta, Senin (23/1/2023).

Dari jumlah vaksin tersebut, ada 7.216.315 dosis vaksin hasil pembelian kini tersimpan di fasilitas penyimpanan milik pemerintah pusat. Sementara 2.039.020 dosis vaksin hasil hibah tersimpan di pemerintah daerah.

“Sebagian besar di daerah ya, karena kita sudah mulai vaksinasi booster kedua,” tutur Nadia.

Berikut stok vaksin Covid-19 yang tersedia. Di antaranya 138.185 dosis vaksin Janssen, 3.344.772 dosis vaksin Pfizer, 8.404 dosis vaksin Sinopharm
189.684 dosis vaksin Zifivax, 1.171.755 dosis vaksin InaVac Merah Putih dan 4.528.570 dosis vaksin IndoVac Merah Putih.

Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi kelompok Masyarakat Umum, ditetapkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit Pada 20 Januari 2023.

Vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua dapat diberikan kepada semua masyarakat umum. Dari usia 18 tahun ke atas, pelaksanaannya dilakukan pada 24 Januari 2023.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril menyatakan, pemberian vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua diberikan dengan jarak waktu enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama.

“Vaksinasi harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19,” ucap dr, Syahril baru-baru ini. (dan)

Exit mobile version