Petani Milenial, Kementan Dukung Polbangtan Malang Rekrut Fasilitator Muda

Petani Milenial, Kementan Dukung Polbangtan Malang Rekrut Fasilitator Muda - rekrutmen - www.indopos.co.id

Kegiatan rekrutmen difasilitasi oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jatim melalui dua tahapan seleksi, administrasi secara online dan wawancara melalui tatap muka. Foto : BPPSDMP for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Sebanyak 166 pemuda di Provinsi Jawa Timur (Jatim) dijaring oleh Kementerian Pertanian RI sebagai Fasilitator Muda (Fasmud) untuk mendampingi para Penerima Manfaat (PM) kegiatan ‘pengembangan petani milenial dan wirausahawan muda’ melalui Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program (Program YESS).

Kegiatan rekrutmen difasilitasi oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jatim melalui dua tahapan seleksi, administrasi secara online pada 8 – 11 Januari diikuti wawancara melalui tatap muka pada 15 – 21 Januari 2023.

Rekrutmen yang mengawali pelaksanaan Program YESS di awal 2023 melibatkan Manajemen Tim PPIU Jatim bersama District Implementation Team (DIT) dari empat wilayah kerja Program YESS yakni Kabupaten Pasuruan, Malang, Tulungagung dan Pacitan.

Ke-166 Fasmud tersebut akan ditempatkan di Kabupaten Malang sebanyak 34 orang, Pasuruan 30 orang sementara Tulungagung dan Pacitan masing-masing 51 orang.

Upaya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) selaku PPIU Jatim sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa petani milenial dan wirausahawan muda pertanian akan mencetuskan aneka inovasi untuk mendukung pertanian maju, mandiri dan modern bagi terwujudnya swasembada pangan.

“Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Gimana mau cepat, kalau masih pakai kendaraan kemarin. Gimana mau maju, kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian, mensyaratkan proses pembelajaran yang tidak pernah berhenti.

“Proses learning melalui sekolah dan unlearning melalui pelatihan dan percontohan,” katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan generasi milenial sebagai cikal bakal petani milenial dan wirausahawan muda pertanian harus beradaptasi melihat peluang dan memenangkan kompetisi melalui teknologi dan inovasi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menyatakan komitmen melaksanakan instruksi dan arahan Mentan Syahrul dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi untuk menyukseskan upaya regenerasi petani di Jawa Timur didukung Program YESS.

“Fasmud dituntut mampu melaksanakan pendampingan dan pengawalan terhadap petani milenial,” katanya.

Terkait kegiatan rekrutmen Fasmud, Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menegaskan tahapan seleksi selama 11 hari tersebut untuk memastikan kemampuan dari kandidat Fasmud.

“Untuk dapat optimal dan efisien melakukan tugasnya, para Fasmud memerlukan skill teknis pendampingan dan pemberdayaan, karena ke depan, mereka harus aktif dan intensif mendampingi petani milenial,” katanya.

Acep Hariri menambahkan para Fasmud dituntut memiliki kemampuan teknis pertanian dan peternakan, sehingga para calon Penerima Manfaat akan mendapat pendampingan dan pengawalan yang optimal, untuk mengembangkan potensi sebagai petani milenial.

Koordinator DIT Tulungagung, Eddy Purwo Santoso mengatakan rekrutmen tahapan wawancara berlangsung terbuka dan penetapannya melalui proses diskusi panjang dengan mengedepankan prospek kinerja untuk keberlanjutan Program YESS.

“Tidak serta-merta nilai tinggi jadi ketentuan mutlak bisa lolos, juga memerhatikan karakter mereka,” katanya.

Pendapat senada dikemukakan Koordinator DIT Malang, Gunawan Wibisono bahwa calon Fasmud harus diuji mental, pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat memberikan pendampingan optimal bagi petani milenial. (ibs)

Exit mobile version