Transformasi Digital Menjawab Masalah Akses Edukasi dan Kualitas Pendidikan

Transformasi Digital Menjawab Masalah Akses Edukasi dan Kualitas Pendidikan - acer award - www.indopos.co.id

Penghargaan guru terbaik di bidang transformasi digital. Foto: Nasuha/ INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Menurut data dari UNESCO Institute for Statistics yang dirilis pada tahun 2022, secara global 771 juta anak muda dan orang dewasa masih belum bisa membaca dan menulis. Dan dua pertiganya adalah perempuan. Selain itu, 250 juta anak-anak gagal memperoleh keterampilan membaca dasar.

Di Indonesia, pemerataan akses pendidikan serta peningkatan kualitas edukasi masih menjadi tantangan bagi pemerintah dan pemegang kepentingan. Hasil dari survei IMD World Competitiveness Ranking di 2022 menunjukkan penurunan daya saing Indonesia turun 7 peringkat ke posisi ke-44 dari 63 negara yang disurvei.

“Pendidikan merupakan instrumen paling efektif dalam memerangi kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat. Dan Indonesia menghadapi permasalahan tidak hanya dalam hal akses edukasi, namun juga dalam hal peningkatan kualitas,” ujar Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Suharti di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Pendidikan adalah salah satu faktor paling penting yang berkontribusi terhadap lemahnya level kompetitif Indonesia. Di sisi lain, Indonesia justru memiliki ekosistem edukasi yang termasuk paling besar di dunia, dengan 50 juta siswa, 3 juta guru, dan 300 ribu sekolah.

“Kami mengapresiasi langkah Acer dalam menggelar Acer Edu Summit 2023 ini, dengan harapan konferensi ini dapat menjadi salah satu wadah bermanfaat bagi para pendidik untuk berdialog dan berbagi aspirasi dalam upaya meningkatkan kualitas edukasi di Indonesia,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Acer Indonesia Herbet Ang mengatakan, Acer Edu Summit 2023 adalah salah satu bentuk komitmen Acer bagi dunia pendidikan untuk selalu bisa hadir sebagai partner dalam melakukan transformasi digital. Melalui total solusi ekosistem pembelajaran di Indonesia. Acer berpedoman pada penerapan empat pilar ekosistem transformasi.

Ia menyebut, Acer menghadirkan platform digital Jelajah Ilmu yang sudah terintegrasi dengan konten pembelajaran, yang memungkinkan terwujudnya kualitas pembelajaran yang lebih baik.

“Jelajah Ilmu merupakan bagian dari solusi Acer yang bertujuan menjembatani hubungan antara teknologi dan manusia sehingga transformasi pendidikan dapat dilakukan dengan lebih baik,” katanya.

“Penerapan solusi pendidikan berbasis teknologi informasi ini, merupakan kontribusi nyata Acer untuk membantu pemerataan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version