Ini Gejala Awal Pasien Suspek Gagal Ginjal Akut dan Riwayat Obatnya

Ini Gejala Awal Pasien Suspek Gagal Ginjal Akut dan Riwayat Obatnya - gagal ginjal - www.indopos.co.id

Ilustrasi organ ginjal. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap beberapa gejala awal pasien suspek kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Jakarta. Di antaranya kesulitan buang air kecil dan mengalami demam.

Ada dua kasus baru gagal ginjal akut dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta baru-baru ini. Satu kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada 25 Januari 2023.

Sedangkan satu kasus lainnya masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada 26 Januari. Pasien tersebut kemudian mengkonsumsi obat penurun panas sirup dibeli secara mandiri.

Pada 30 Januari mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Tak lama berselang atau 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan.

Pada 2 Februari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kembangan, kemudian dirujuk, dan saat ini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pasien ini.

“Tidak berkemih (tidak bisa buang air kecil). Dimulai sebelum demam batuk pilek. Tapi setelah minum obat sirup menjadi tidak berkemih,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui gawai, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Pasien pertama pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun demam dibeli di apotik merk Praxion. Sementara pasien kedua mengkonsumsi obat sirup berbeda.

“(Merk obat) Sirup parasetamol,” beber Nadia.

Sementara pasien berusia 1 tahun mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) pada 28 Januari. Pasien tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta mendapatkan pemeriksaan, dan pada 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Pada 1 Februari, orang tua membawa pasien ke Rumah Sakit Polri dan mendapatkan perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan pasien sudah mulai buang air kecil.

Bahkan pasien kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mendapatkan perawatan intensif, sekaligus terapi fomepizole. Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia.

Tambahan dua kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. (dan)

Exit mobile version