Bentuk Tim Budaya Kompeten dalam Implementasikan BerAKHLAK, ESQ Grup Gelar Pelatihan Bersertifikat BNSP

Bentuk Tim Budaya Kompeten dalam Implementasikan BerAKHLAK, ESQ Grup Gelar Pelatihan Bersertifikat BNSP - esq - www.indopos.co.id

Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu puluhan peserta "Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola Budaya Kerja" yang digelar ESQ/Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International, 25 - 27 Januari 2023

INDOPOS.CO.ID – Sebagai upaya untuk mendalami atau mengimplementasikan core values BerAKHLAK, dibutuhkan tim budaya kompeten yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan organisasi menyalurkan budaya pada tiap karyawan.

Mewujudkan hal itu, Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International yang merupakan bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary Ginanjar Agustian menggelar “Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola Budaya Kerja” yang didesain khusus untuk Kementerian/Lembaga Pusat dan Daerah.

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25-27 Januari 2023 secara hybrid itu membantu memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya yang dibentuk.

Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu puluhan peserta pelatihan yang berasal dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH), Pemerintah Kabupaten Ketapang, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pati, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah, Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan, Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda Provinsi Kalimantan Barat.

“Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan atau corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di tengah goncangan dan mampu melakukan transformasi,” kata Rinaldi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan ide dan strategi jelas sudah kita miliki tetapi eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia tersebut harus memiliki corporate culture yang memiliki agility atau ketahanan.

“Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi selanjutnya. Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang jarang dimiliki oleh seseorang,” sambungnya.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta mendapatkan sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) jika telah menerapkan ilmu dan terangkum dalam portofolio serta memperoleh hasil optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan sangat antusias dan bersyukur dipertemukan dengan program ini. Perwakilan Pemkab Balangan, Ernawati mengungkapkan selama 3 hari menjadi peserta dalam pelatihan culture specialist ini mendapatkan pengetahuan yang luar biasa.

“Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan Semoga Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta kerjasama dengan ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan,” tuturnya.

Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan dari Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja.

“Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya di lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan untuk membangun Indonesia Emas, semangat,” lanjut Linda.

Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan yang menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain dan saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di daerah masing masing.

“Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami sudah mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami percaya ilmu ini akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab Ketapang dan lainnya,” tuturnya.

Diketahui, pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Core Values ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core Values BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Untuk melakukan internalisasi budaya kerja baru ini maka Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan serangkaian program pengecekan kesehatan budaya kerja di seluruh Kementerian, Lembaga, Daerah. Tujuannya agar program internalisasi BerAKHLAK ini tepat sasaran.

Kementerian PANRB melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN (Indeks BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting International untuk 632 Kementerian/Lembaga/Daerah yang totalnya kurang lebih 4,5 juta ASN tersebar di seluruh wilayah Indonesia. (ibs)

Exit mobile version