Mitigasi Gempa, BNPB: Kawat Kandang Ayam Bisa Digunakan Memperkuat Bangunan

Kondisi-bangunan-SDN-Cugenang

Kondisi bangunan SDN Cugenang pascagempa di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11/2022). (BPBD Kabupaten Cianjur)

INDOPOS.CO.ID – Pelaksana tugas (Plt) Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatikom) BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bangunan tahan gempa menjadi upaya penting mitigasi guncangan gempa. Dengan cara menerapkan konstruksi bangunan yang baik strukturnya.

Pernyataan tersebut seraya menanggapi sekaligus langkah antisipasi pemerintah, menyusul gempa dahsyat magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) kemarin.

Apalagi Indonesia sering terjadi gempa karena terletak di sepanjang jalur seismik bergejolak, yang disebut Cincin Api Pasifik. Belum lama ini, gempa mengguncang Kota Jayapura dengan magnitudo 5,4.

“Fokus perhatian kita ketika berbicara mitigasi gempa adalah ketahanan bangunan, karena kita tahu dan paham bukan gempa yang membunuh, tapi bangunan tidak tahan gempa lah yang pada saat gempa terjadi bisa roboh dan menimbulkan korban jiwa,” kata Abdul dalam keterangan virtual dilihat, Jumat (10/2/2023).

Maka, diperlukan satu kesadaran dan gerakan bersama untuk bisa memulai dari diri sendiri, keluarga dan komunitas di lingkup masyarakat.

“(Kesadaran) melihat kembali rumah kita masing-masing apakah rumah kita tahan gempa atau tidak, mengetahui apakah kita berada di zona rawan gempa atau tidak,” ujar Aam disapanya.

Sehingga bisa melalukan langkah-langkah mitigasi, khususnya penguatan bangunan rumah setiap individu masing-masing.

BNPB telah mensosialisasikan, beberapa kali pertemuan dan dari sekian banyak materi edukasi yang sudah disebarkan ke daerah upaya penguatan bangunan tidak seluruhmya berharga mahal.

“Ada metode-metode yang menggunakan alat yang sangat sederhana. Bahkan kawat yang kita gunakan untuk kandang ayam pun bisa kita gunakan untuk memperkuat bangunan,” ucap Aam.(dan)

Exit mobile version