RPL Pangkas Waktu dan Biaya Kuliah Bagi Karyawan

RPL Pangkas Waktu dan Biaya Kuliah Bagi Karyawan - binus - www.indopos.co.id

Rektor Binus Prof Harijanto Prabowo (tengah) diskusi di Jakarta. Foto: Nasuha/ INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) menjadi jawaban mahasiswa yang memiliki kompetensi. Dengan keahlian tersebut, mahasiswa tidak lagi menempuh mata kuliah sesuai kompetensinya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Rektor Binus Prof Harijanto Prabowo di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Menurut dia, program RPL bisa diambil mahasiswa dari kalangan karyawan.

“Selain RPL, Binus online juga menyediakan fleksibel program. Ini untuk mengurangi beban mahasiswa, misalnya karena beban kerja,” katanya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, Binus online berbeda dengan kelas reguler. Karena Binus online memiliki izin pembelajarannya jarak jauh (PJJ) secara menyeluruh.

“Jadi ini bukan kelas reguler yang dionlinekan. Mahasiswa Binus online tidak wajib ke kampus, kecuali ingin mengikuti kegiatan secara mandiri,” ungkapnya.

“Lulusan standar Binus kelas dunia. Jadi lulusan Binus online sama. Sistem yang diterapkan berbasis teknologi. Baik layanan, pembelajaran hingga komunikasi,” imbuhnya.

Ia menambahkan, dengan program RPL mahasiswa tidak lagi menempuh mata kuliah yang telah dikuasai. Sehingga memberi waktu kuliah lebih singkat dan lebih murah.

“Dengan RPL, bisa mahasiswa tidak menempuh 5 mata kuliah atau lebih sesuai kompetensi yang dimiliki,” katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Binus Online Agus Putranto menambahkan, karyawan yang mengambil program RPL harus melalui asesmen dari tim asesor. Mahasiswa bisa mengajukan bukti sertifikasi kepada tim asesor.

“Mereka lolos seleksi asesor maka bisa ditentukan berapa mata kuliah yang bisa dikonversi. Dan tim asesor ini memiliki standar yang ditentukan Binus,” katanya.

Ia menyebut, pada Binus Online ada lima program studi (Prodi), di antaranya manajemen, akuntansi, sistim informasi, informatika. Dari prodi tersebut ada 2 prodi yang banyak diminati mahasiswa, yakni Prodi manajemen dan sistem informasi.

“Kami juga menerima mahasiswa dari luar negeri, seperti Jepang, Korea, Timor Leste dan Amerika Serikat,” bebernya. (nas)

Exit mobile version