Kemenkeu Kecam Kasus Penganiayaan dan Pamer Harta Anak Pegawai Pajak

Gedung-Dirjen-Pajak-Kemenkeu

Gedung Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Direktur Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo merasa prihatin atas kondisi korban penganiayaan dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang.

Pelaku penganiayaan bernama Mario Dandy Satrio (MDS) berusia 20 tahun, anak salah seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Sementara korbannya bernama David (17) anak dari Pengurus Pusat (PP) GP Ansor Jonathan Latumahina.

Suryo juga mengecam gaya hidup mewah dan sikap pamer harta jajarannya.

“Gaya hidup mewah tersebut, tidak cocok dengan nilai-nilai organisasi dan dapat menggerus kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah, khususnya DJP,” kata Suryo dalam keterangannya diterima, Kamis (23/2/2023).

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang mengecam setiap tindakan kekerasan dan gaya hidup mewah yang dapat menggerus kepercayaan masyarakat.

Tentu berdampak terhadap integritas dan menimbulkan reputasi buruk
negatif kepada seluruh jajaran DJP yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional.

Suryo menegaskan, DJP dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum yang berwenang dalam penyelesaian kasus tersebut.

“Kasus tersebut kini tengah ditangani oleh aparat penegak hukum yang berwenang, dan kami siap bekerja sama, kooperatif, dan suportif,” imbuhnya.

Mario Dandy Satrio (MDS) ditangkap polisi atas penganiayaan terhadap David, pelajar yang merupakan anak pengurus GP Ansor di Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

“Tersangka MDS telah ditahan,” ujar Ade Ary dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).

Pemicu penganiayaan, bermula yang bersangkutan mendatangi korban setelah menerima informasi dari temannya inisial A, yang disebut-sebut mantan pacarnya.

“Berawal adanya info dari Saudari A, kepada MD bahwa ada yang memperlakukan kurang baik terhadap A (teman MD),” cetus Ade Ary.(dan)

Exit mobile version