Merawat Sejarah Bangsa dengan Birokrasi Dinamis

Kantor-ANRI

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas (kanan), didampingi Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto, saat melihat-lihat arsip dalam kunjungannya ke kantor ANRI di bilangan Jakarta Selatan, pada Selasa (28/2/2023). Foto: Kementerian PANRB

INDOPOS.CO.ID – Rekam jejak sejarah Nusantara hingga berdirinya Republik Indonesia tersimpan rapi dan lengkap di depo arsip di Kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Ruang yang memamerkan naskah kuno, prasasti, diorama, peta kuno, serta dokumen bersejarah lainnya dikemas dengan modern dan mengundang decak kagum, tak terkecuali Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.

Kunjungan Menteri PANRB ke Kantor ANRI di bilangan Jakarta Selatan, pada Selasa (28/2/2023) ini mengantarnya pada rasa kagum atas sejarah luar biasa yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Ada banyak jejak sejarah masa lalu yang diselamatkan teman-teman arsiparis di ANRI, dan mereka menurut saya punya jasa yang luar biasa,” ungkap Anas disela-sela kunjungan itu.

Langkah awal Anas disambut susunan prasasti era kerajaan bercorak Hindu-Budha Nusantara, dilanjutkan dengan ruang yang menampilkan tokoh sejarah dan daerah asalnya. Di ruang ini, Menteri PANRB bersama sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian PANRB diajak untuk belajar sejarah sekaligus geografi, dengan bantuan teknologi yang nemampilkan audio visual. Diorama-diorama perang kemerdekaan jadi ruangan yang dikunjungi Anas berikutnya.

Menteri PANRB dan rombongan juga diperlihatkan peta kuno Kabupaten Banyuwangi serta bukti-bukti sejarah Kerajaan Blambangan. Blambangan merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha terakhir di Pulau Jawa yang wilayahnya saat ini menjadi Kabupaten Banyuwangi.

Anas juga sempat berbincang dengan dua mahasiswa dari Leiden University. Dua mahasiswa tersebut sedang melakukan studi terkait naskah bersejarah peninggalan kolonialisme Belanda di Indonesia.

ANRI tidak hanya menyimpan naskah dan foto-foto bersejarah, tetapi juga roll film yang dirawat secara khusus. Berbagai kisah penting seperti perundingan dengan Belanda, Proklamasi, peristiwa lubang buaya, hingga reformasi, dikemas apik oleh pihak ANRI, tentu dengan balutan teknologi dan desain interior yang menambah daya tarik bagi pengunjung.

Anas mengapresiasi aparatur sipil negara (ASN) ANRI yang berperan penting dalam menyimpan dan merawat aset bersejarah bangsa ini.

“Saya kira kita perlu anak-anak kita perlu masuk ke museum ANRI, ada banyak rekam jejak sejarah bangsa yang luar biasa. Dan mudah-mudahan ASN di ANRI terus giat, terus bisa melayani dengan baik,” ujar Menteri PANRB yang dalam kunjungan itu didampingi Kepala ANRI Imam Gunarto.

Usai peninjauan, Anas memberi arahan kepada seluruh ASN di ANRI. Dalam kesempatan itu, Menteri Anas turut mengapresiasi profesionalisme ASN ANRI dalam menjaga aset sejarah bangsa.

Anas mengingatkan ASN ANRI akan pesan Presiden Joko Widodo, salah satunya bahwa birokrasi harus lincah dan dinamis. Sesuai perkembangan teknologi, ANRI diharapkan semakin adaptif dalam menjaga sekaligus memberi edukasi dan wisata sejarah bagi generasi muda.

ASN ANRI diharapkan memiliki inovasi dan cara-cara yang semakin modern seturut dengan dinamika global.

“Diharapkan lebih berdampak untuk mendorong orang lebih punya semangat dengan dokumen-dokumen dan sejarah masa lalu yang jejak kita ini luar biasa,” ungkapnya.(rmn)

Exit mobile version