INDOPOS.CO.ID – Pemerintah harus mendesak penyelenggara Piala Dunia U-20 memperhatikan sikap negara terhadap Israel sebagai salah satu negara penjajah.
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih terkait masuknya Israel sebagai salah satu finalis pada Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia.
Ia menuturkan, isu negara Israel sebagai negara penjajah menuai kontroversi sejak pertengahan tahun lalu. Sehingga, muncul penolakan-penolakan dari sejumlah pihak. Di antaranya datang dari BDS (Boycott, Divestment, and Sanction) Indonesia, MERC, Aqsa Working Group, Komite Indonesia untuk Solidartas Dunia Islam (KISDI).
Ia meminta agar pemerintah tidak mengabaikan aspirasi-aspirasi tersebut. “Pemerintah harus memperhatikan sikap negara terhadap penjajahan. Ini kan amanah konstitusi dan para pendiri bangsa. Penolakan terhadap delegasi Israel untuk masuk Indonesia pernah dilakukan oleh Presiden Soekarno pada Asian Games IV (24-31 Agustus 1962),” ungkap Abdul Fikri Faqih melalui gawai, Minggu (5/3/2023).
Legislator Fraksi PKS ini mengimbau agar pemerintah memperhatikan kondisi Palestina saat ini. Menurut laporan PBB, seperti yang disampakan Koordinator khusus PBB untuk perdamaian di Timur Tengah, Tor Wennesland, tahun lalu menjadi tahun paling berdarah bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak PBB melakukan pendataan pada 2005.
Sepanjang 2023, menurut Pejabat Palestina terdapat 63 orang baik sipil maupun pasukan pertahanan yang tewas. Fikri mengapresiasi Menlu Retno Marsudi yang menyampaikan keteguhan pemerintah Indonesia dalam membela Palestina pada pertemuan Menlu G20 dan menyoroti standard ganda pada isu Palestina.
“Saya berharap pemerintah dapat konsisten dalam membela Palestina dan tegas terhadap Israel,” tegasnya.
Diketahui, Piala Dunia U-20 akan digelar 20 Mei hingga 11 Juni 2023 di Indonesia. Adapun lokasi pertandingan akan digelar di beberapa tempat yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar). (nas)
