INDOPOS.CO.ID – Bidang pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi berkaitan erat dengan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Keempat bidang ini menjadi tanggung jawab yang besar bagi pejabat publik di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemendikbudristek).
Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam acara daring, Selasa (14/3/2023).
Menurut dia, selama tiga tahun terakhir Kemdikbudristek terus mendorong transformasi pada sistem pendidikan kebudayaan, riset, dan teknologi. Salah satunya melalui berbagai terobosan Merdeka belajar.
“Melalui 23 episode Merdeka belajar yang telah kita luncurkan kita melakukan transformasi menyeluruh untuk memerdekakan para pendidik, dan peserta didik, budayawan, pekerja seni serta para ilmuwan dan peneliti,” ujarnya.
Selain itu, masih ujar Nadiem, para seniman mendapatkan dukungan dari dana Indonesiana. Dan para periset yang melakukan inovasi mendapat dukungan dengan penggunaan Matching Fund.
Hal ini, lanjut dia, harus menjadi penyemangat ke depan untuk semakin meningkatkan kualitas layanan dan kontribusi kepada masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, para pejabat pimpinan tinggi Pratama harus meningkatkan kompetensi kepemimpinan strategis.
“Pemimpin itu harus mampu memberikan arah dan inspirasi yang diperlukan dalam melaksanakan visi misi dan strategi untuk mencapai tujuan organisasi,” katanya.
Pemimpin juga, dikatakan Nadiem harus mampu mengantisipasi perubahan di lingkungan eksternal organisasi dan dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan baik. Dan juga mampu bersaing dan membangun kompetensi, evaluasi implementasi.
Pemimpin juga harus bisa membuat penyesuaian secara strategis, mampu menjadi komunikator yang efektif, kinerja yang efektif, membangun tim kerja yang efektif, efisien, dan memotivasi serta tentunya mampu menentukan prioritas yang tepat,” bebernya.
Ia menuturkan, sebagai aparatur pemerintah, pejabat pemimpin tinggi dituntut untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi. Serta memperbaiki dan menyederhanakan proses birokrasi pemerintahan. Dan menjadikan pelayanan publik lebih responsif dalam menghadapi perubahan-perubahan yang semakin cepat.
“Pelatihan kepemimpinan nasional (PKN) tingkat II ini telah di desain oleh lembaga administrasi negara (LAN) untuk mencetak para pejabat tinggi Pratama,” ujarnya.
“Sehingga mereka memiliki kompetensi manajerial dalam pelaksanaan tugas dengan tetap menjunjung nilai-nilai akuntabilitas,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kemdikbudristek menyelenggarakan pelatihan PKN tingkat II angkatan VIII 2023. Kegiatan diselenggarakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemdikbudristek. (nas)