Pidato Politik AHY Tawarkan 3 Solusi, Ini Kata Kader Demokrat

demokrat

Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan Muh. Ikramullah Akmal. (Nasuha/ INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Pidato politik Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menunjukkan kecerdasan dalam membaca kondisi yang terjadi di masyarakat. Pasalnya, poin-poin yang disampaikan AHY juga menjadi keresahan masyarakat kecil terhadap kondisi Pemerintahan hari ini.

Pernyataan tersebut diungkapkan Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan Muh. Ikramullah Akmal di Jakarta, Rabu (15/3/2023). Ia menilai, ada tiga poin besar yang disampaikan AHY dalam Pidato Politiknya.

“Pertama, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Mas AHY memaparkan kondisi ekonomi masyarakat yang kini lesu, inflasi yang tinggi, daya beli menurun, hingga harga barang-barang pokok yang mengalami peningkatan sangat signifikan,” bebernya.

Poin kedua, lanjut Tenaga Ahli Utama Wakil Ketua MPR RI ini, yakni tata kelola pemerintahan. Prioritas pembangunan yang dilakukan Pemerintah saat ini kurang dirasakan masyarakat kecil.

“Terjadi kerawanan penyalahgunaan kebijakan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya saja. Mas AHY juga menambahkan kondisi kebijakan yang terkadang grasa-grusu,” katanya.

Poin ketiga, masih ujar dia, yakni kualitas penegakan hukum. Penegak hukum yang akhir-akhir ini, menurut dia, banyak tersandung masalah, juga kualitas penegakan hukum yang cenderung menurun.

“Masalah ini menjadi problem yang dirasakan masyarakat dewasa ini. Belum lagi, netralitas aparat hukum yang perlu ditingkatkan,” ungkapnya.

Dia berharap, pidato politik AHY bisa didengarkan masyarakat. Apalagi dalam pidatonya, AHY menyampaikan solusinya. Di antaranya perbaikan kebijakan ekonomi dan penguatan fiskal yang lebih adil, tepat, dan berorientasi masyarakat.

“Mewujudkan Good Governance dan penegakan hukum yang adil dan tidak tebang pilih,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat AHY menyampaikan pidato politik di depan 10.000 kader Partai Demokrat di Tennis Indoor Kompleks GBK, Senayan, Selasa (14/3/2023). (nas)

Exit mobile version