Wah! 22 Juta Lebih Penyandang Disabilitas Tersasar Program Literasi Digital

penyandang-disabilitas

ilustrasi penyandang disabilitas Foto: dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Indonesia dalam memperkuat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan kesetaraan akses literasi digital bagi penyandang disabilitas. Kegiatan untuk mengatasi masalah ketimpangan akses dihadapi penyandang disabilitas.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap jumlah penduduk tersebut penyandang disabilitas di Indonesia mencapai sekitar 22,5 juta orang pada 2022. Jumlah tersebut meningkat dari 2021 yang sebesar 16,5 juta.

Penelitian yang sama menunjukkan bahwa hanya 7,6 juta dari 17 juta penyandang disabilitas usia produktif yang bekerja. Oleh karena itu, untuk menyikapi hal ini Kemenkominfo memprakarsai program Literasi Digital inklusif bagi penyandang disabilitas.

Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Boni Pudjianto mengatakan, kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas telah menjadi agenda negara dalam beberapa tahun belakang ini.

“Saat ini pemerintah telah melakukan strategi pentahelix (dari hulu ke hilir) untuk menanggapi isu ini,” kata Boni Pudjianto dalam keterangan, Sabtu (18/3/2023).

Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah, menurut dia, untuk mewujudkan inklusivitas bagi para penyandang disabilitas dengan melakukan literasi digital. “Dalam kegiatan literasi digital, kami memberikan pemahaman terhadap kelompok penyandang disabilitas,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia menekankan terkait para penyandang disabilitas tidak bisa dilepaskan dari hak asasi manusia (HAM) dan kebebasan dari diskriminasi.

“Saat ini sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk membantu para penyandang disabilitas, tetapi kita melupakan bahwa permasalahan mendasar yang dihadapi para penyandang disabilitas adalah diskriminasi,” katanya.

Untuk mewujudkan inklusivitas di ruang digital, menurut dia, pemerintah membutuhkan bantuan dari masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi sesama. Ia menambahkan, selain program literasi digital, pemerintah juga menyiapkan program rumah digital bagi disabilitas.

“Kami melatih teman-teman disabilitas menggunakan gawai, memahami aplikasi, dan memanfaatkannya secara maksimal,” ujarnya.

“Melalui upaya ini, lebih dari 100.000 disabilitas sudah bisa aktif di internet. Hal ini juga sesuai dengan referensi dari Presiden Jokowi yakni no one left behind,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version