Capai 27 Persen di 2022, Mendikbudristek: Target SMK PK 41 Persen di 2024 Mendatang

Mendikbudristek-Nadiem

Mendikbudristek Nadiem di Komisi X DPR RI Foto: Kemdikbudristek untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Wujud transformasi SMK salah satunya melalui pemadanan dukungan industri. Hasilnya, pada 2022 program SMK PK (Pusat Keunggulan) telah menjangkau 27,7 persen dari total siswa SMK di Indonesia.

Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Jumlah tersebut, menurut dia, ada peningkatan 9,18 persen dari program SMK PK dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, sebanyak 1.401 SMK PK telah tersebar di 34 Provinsi dan telah menjangkau 365 kabupaten/ kota.

“Tahun 2023, secara akumulatif akan dikembangkan SMK PK yang diproyeksikan mencakup 30,50 persen dari total siswa SMK di Indonesia di sekitar 1.551 SMK PK. Dan di 2024 mendatang target kami mencapai 41 persen,” bebernya.

“Kemendikbudristek memprioritaskan SMK PK berdasarkan seberapa besar jumlah muridnya. Dan ini cara kami melihat bahwa resource kita digunakan secara efektif untuk membantu masyarakat,” imbuhnya.

Dari program SMK PK yang telah dijalankan, masih ujar Nadiem, beberapa kontribusi tertinggi berasal dari industri. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia (Panasonic) memberikan skema pemadanan dana (SPD) pada 20 SMK PK dengan total investasi sebesar Rp7,2 M untuk memperkuat pool talenta tenaga kerja.

Kemudian, lanjut Nadiem, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) memberikan total investasi Rp5 M untuk SMK PK Wisudha Karya Kudus dalam mengembangkan KK Mekatronika.

“Industri lain yang memberikan dukungan untuk mengembangkan SMK, contohnya PT Astra Internasional Tbk. (Astra Internasional) yang melibatkan anak perusahaannya. Revitalisasi SMK (SMKS PGRI 2 Ponorogo dan SMKS Muhammadiyah 1 Kepanjen) tidak hanya pada kompetensi keahlian yang menjadi Pusat Keunggulan, melainkan juga pada kompetensi keahlian lain di SMK yang sama,” ungkapnya.

Tahun lalu, dijelaskan Mendikbudristek bahwa sebanyak 373 SMK PK yang dipilih industri dikurasi dan ditetapkan mendapatkan SPD. Selain itu, 349 industri ditetapkan menjadi mitra SPD, dan total komitmen invetasi industri mencapai Rp439,25 M.

“Tahun ini, 557 SMK telah dikurasi, 527 industri yang nilai investasinya telah dikurasi, dan nilai hasil kurasi per 27 Maret mencapai Rp403 M. Ini adalah investasi yang dilakukan industri,” ujarnya.(nas)

Exit mobile version