Kemenag Imbau Masyarakat Lebih Hati-Hati Pilih Biro Perjalanan Umrah

Nur-Arifin

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag, Nur Arifin. Foto: Humas Kemenag.

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Agama (Kemenag) mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam memilih biro perjalanan umrah agar terhindar dari tindakan penipuan seperti yang terjadi belakangan ini.

Sebagai informasi Satuan Tugas Anti Mafia Umrah dari Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus penelantaran, penipuan, dan penggelapan dana jemaah calon umrah yang dilakukan oleh PT Naila Syafaah Wisata Mandiri (NSWM) yang merupakan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

“Kasus ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat khususnya kaum Muslimin agar berhati-hati dalam memilih dan menentukan travel umrah,” kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag, Nur Arifin dalam keterangan, Jumat (31/3/2023).

Dalam kasus tersebut, Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menahan tiga tersangka yaitu MA, HA, dan HS sebagai pemilik dan Direktur PT NSWM dengan tuduhan melakukan tindakan penipuan.

Modus operandi yang dilakukan para tersangka adalah menawarkan program paket perjalanan umrah pada periode 2022 hingga 2023. Setelah dana terkumpul, calon jemaah tidak diberangkatkan ke Tanah Suci sehingga mengalami penelantaran di Jakarta atau di Arab Saudi. Terdapat ratusan korban dari tindakan penipuan dan penelantaran jamaah umrah yang dilakukan oleh PT NSWM.

“Kemenag mengapresiasi upaya yang telah dilakukan jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam pengungkapan kasus PT NSWM ini. Juga akan menjadi efek jera bagi pelaku PPIU dan kami akan terus bersinergi dengan jajaran Polri dalam memberikan pengawasan dan pencegahan,” kata dia.

Menurutnya, Kementerian Agama (Kemenag) telah melakukan pembinaan, edukasi, dan pengawasan terhadap Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Namun, meningkatnya minat masyarakat untuk melaksanakan umrah. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), pada tahun 2022 jumlah jemaah umrah sudah mencapai satu juta orang. Dan hingga Maret 2023, terdapat sekitar 400.000 jemaah umrah yang telah melaksanakan ibadah tersebut.

Jika tren tersebut terus berlanjut, diperkirakan jumlah jemaah umrah pada tahun 2023 dapat mencapai dua juta jemaah.

“Lamanya antrian haji di Indonesia juga menjadi pemicu antusias calon jamaah untuk melakukan ibadah umrah. Banyak masyarakat mendapati promo ibadah umrah dengan biaya murah atau miring. Sekali lagi kami minta masyarakat untuk berhati-hati dan cerdas dalam memilih travel umrah,” tutupnya. (fer)

Exit mobile version