Duh, 43 Persen Masyarakat Minim Akses Kesehatan Memadai

Duh, 43 Persen Masyarakat Minim Akses Kesehatan Memadai - layanan kesehatan - www.indopos.co.id

Ilustrasi - Layanan kesehatan bagi masyarakat. Foto: Kemenkes untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Ada kemajuan besar di bidang medis, data, dan teknologi, kesehatan sehari-hari di Indonesia. Kendati hal tersebut masih menjadi hal yang sulit dipahami oleh masyarakat.

Berdasarkan United Nations Population Division World, 43 persen penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan. Dengan akses perawatan diri dan kesehatan yang tidak memadai.

Dalam Indeks Inklusivitas Kesehatan global pertama, yang diberikan oleh Haleon dan diterbitkan oleh Economist Impact pada Oktober 2022, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kinerja yang sejalan dengan rata-rata global. Artinya adanya peluang lebih lanjut dalam infrastruktur dan kesehatan digital untuk memajukan inklusivitas kesehatan di Indonesia.

General Manager Indonesia Haleon Dhanica Mae Tiu mengatakan, pihaknya terus mengupayakan akses kesehatan sehari-hari. Salah satunya bekerja sama dengan organisasi seperti Halodoc.

“Kami terus berupaya menghilangkan beberapa hambatan terhadap kesehatan sehari-hari,” ujar Dhanica Mae Tiu dalam keterangan, Kamis (13/4/2023).

Ia menyebut, upaya lainnya tak hanya melalui kemudahan akses ke layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi, tetapi juga melalui dorongan perawatan diri dan literasi kesehatan. “Upaya ini agar masyarakat Indonesia menjadi pengelola kesehatan sehari-hari yang lebih baik,” katanya.

Di tempat yang sama, Chief Operating Officer, Halodoc Veronica Sari Utami mengatakan, melalui program tersebut menjadikan layanan kesehatan lebih mudah diakses oleh semua orang, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil.

“Kolaborasi strategis ini sejalan dengan misi kami dalam mempermudah akses kesehatan melalui teknologi,” katanya.

Selain itu, ia menambahkan, pihaknya berkomitmen memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang akurat terkait kesehatan, terutama mengenai pentingnya melakukan konsultasi dengan dokter berlisensi dalam mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat.

Diketahui, kebutuhan untuk memajukan bidang-bidang ini juga tercermin dalam rencana transformasi kesehatan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang berfokus pada teknologi kesehatan. Salah satunya melalui kemitraan Panadol Klinik Cekatan.

Upaya ini terus dikembangkan oleh Haleon untuk menjembatani kesenjangan dan memastikan masyarakat Indonesia memperoleh akses yang terjangkau dan berkualitas terhadap layanan kesehatan.

Program ini telah menjangkau lebih dari 4.000 orang, termasuk anak dan lansia. Dan berhasil memberikan 7.000 konsultasi di lebih dari 30 lokasi di Kecamatan Pituruh dan Bruno, Kabupaten Purworejo. (nas)

Exit mobile version