Kasus Kebakaran di Jakarta Meningkat, Menaker: Masyarakat Paham Pencegahan

Kasus Kebakaran di Jakarta Meningkat, Menaker: Masyarakat Paham Pencegahan - menaker 1 - www.indopos.co.id

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Foto: Kemnaker untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, masyarakat harus paham mengenai tahapan teknis cara pencegahan dan penanggulangan bahaya akibat listrik. Data BPS 2022, jumlah kejadian kebakaran di Provinsi DKI Jakarta cukup tinggi, yakni sebanyak 1.691 kejadian.

Dari jumlah tersebut, kebakaran yang melanda daerah perumahan sebanyak 519 kasus (30,69 persen). Ada peningkatan di 2022 mencapai 10,2 persen dibandingkan 2021 sebanyak 1.535 kasus. Wilayah dengan kasus kebakaran tertinggi pada 2022 di Jakarta Selatan.

“Masyarakat harus tahu upaya awal pengendalian bahaya, apabila melihat atau mengalami kejadian darurat akibat listrik,” ujar Ida Fauziyah dalam keterangan, Sabtu (15/4/2023).

Ia mengatakan, keadaan darurat akibat listrik sewaktu-waktu dapat terjadi, dan harus segera ditanggulangi. Agar tidak semakin menimbulkan dampak yang luas.

Selain itu, menurut dia, aspek K3 listrik menjadi penting dipahami saat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran karena korsleting listrik. “K3 itu penting untuk memastikan yang melakukan upaya penyelamatan dapat tetap aman dan selamat,” ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu langkah pencegahan akibat listrik yang dapat dilakukan di area pemukiman yakni memeriksa secara visual dan berkala setiap sambungan kabel, kondisi kabel serta panel listrik.

“Pastikan peralatan listrik yang digunakan sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI), dan menjauhkan bahan-bahan mudah terbakar dari peralatan listrik,” katanya. (nas)

Exit mobile version