INDOPOS.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Kantor Keuskupan Agung Merauke di Provinsi Papua Selatan, pada Kamis (27/4/2023). Muhadjir menyampaikan rasa kagumnya kepada gedung tersebut karena telah menjadi bangunan yang indah dan megah.
Muhadjir turut berharap gedung tersebut dapat menjadi lingkungan gerejawi yang dapat digunakan sebagai bagian dari pengembangan berbagai aspek di tanah Papua. Menurutnya, pusat-pusat peribadatan, termasuk gereja seyogyanya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga dapat menjadi pusat dari kebudayaan.
“Tadi saya lihat, saya intip, anak-anak kecil bermain-main di lingkungan ini. Itulah sebetulnya masa depan Indonesia di tangan mereka. Kalau mereka sejak kecil sudah berada di dalam lingkungan yang bagus, lingkungan gereja, saya yakin mereka akan menjadi jenis-jenis orang yang baik di masa depan,” ucap Muhadjir.
Diketahui pembangunan Gedung Kantor Keuskupan Agung Merauke dilandaskan banyaknya jumlah umat Katolik yang berada di Keuskupan Agung Merauke. Menurut data dari Kementerian Agama, tercatat ada sekitar 400 ribu umat yang berada di wilayah keuskupan tersebut. Muhadjir berharap pasca operasionalisasi gedung baru ini, seluruh umat yang ada dapat segera memperoleh pelayanan, terutama dalam pelayanan peribadatan dan administrasi gerejawi.
Menanggapi sarana penunjang kantor yang belum lengkap, Muhadjir menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong jajaran kementerian dan lembaga terkait untuk dapat membantu memenuhi sarana yang masih diperlukan. Muhadjir ingin agar gedung tersebut tidak hanya sekedar gagah di luar, tetapi juga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas serta dapat meningkatkan iman, kinerja, semangat kesatuan, dan kemajuan Papua.
“Gereja ini harus betul-betul menjadi center of excellence untuk membangun Papua masa depan. Tadi Bapak Bupati sudah menyampaikan Kabupaten Merauke, khususnya Papua Selatan adalah tanah damai, dan kalau sudah damai jangan dipakai sendiri damainya, tetapi juga harus disebarkan kepada tempat lain yang belum damai. Kedamaian seluruh tanah Papua adalah tanggungjawab kita bersama,” ujar Muhadjir.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir turut mengutip salah satu ayat dalam Alkitab, yakni Surat Rasul Paulus kepada Jemaat Efesus pada Bab 4 Ayat 11-12, “Dan Dia memberi para rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru, untuk memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan, untuk membangun tubuh Kristus,” tutur Muhadjir.
Melalui kutipan ayat itu, Muhadjir mengajak para umat Katholik agar menggunakan berbagai keahlian atau fasilitas yang dimiliki untuk tidak hanya membangun gereja atau kantor Keuskupan secara fisik, tetapi juga mengisi dan mempercepat pembangunan, menciptakan perdamaian dan toleransi beragama, demi terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat di Papua, khususnya di Provinsi Papua Selatan yang baru saja dimekarkan oleh pemerintah pusat.
“Pemerintah pusat punya harapan besar terhadap tanah ini untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan, bagian yang embedded dengan NKRI, dan itu adalah pekerjaan rumah kita yang sampai sekarang belum selesai. Oleh karena itu, saya berharap betul keberadaan gereja di Papua Selatan ini, bukan hanya dalam arti fisik, tetapi adalah entitas betul-betul bisa memberikan cahaya yang menerangi seluruh tanah Papua,” tutup Muhadjir. (ney)