Puluhan WNI Disekap di Myanmar, DPR: Pemerintah Lamban Selamatkan Mereka

penyekapan

ilustrasi penyekapan Foto: dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar melakukan langkah konkret untuk menyelamatkan WNI yang disekap di Myanmar.

“Sampai saat ini respon pemerintah cenderung lambat dan terkesan normatif. Kasus ini sudah lama terjadi, harusnya pemerintah sudah memiliki road map untuk segera membebaskan WNI tersebut,” kata Netty dalam keterangan, Rabu (3/5/2023).

Sekitar 20 WNI mengaku disekap, disiksa, diperbudak, dan diperjualbelikan di Myanmar melalui sindikat mafia penipuan online.

Anggota Komisi IX DPR ini mendesak pemerintah agar segera mengevakuasi WNI yang disekap di Myanmar. “Pemerintah harus melakukan berbagai cara untuk mengevakuasi WNI yang disekap di Myanmar,” tegasnya.

“Harus ada upaya terobosan selain jalur komunikasi dan diplomasi mengingat keberadaan WNI yang di daerah konflik,” imbuhnya.

Ia menegaskan, status ilegal dan situasi konflik janganlah dijadikan alasan pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa. Negara harus mampu melindungi rakyatnya dengan segenap upaya.

“Jangan sampai pemerintah kehilangan muka di hadapan keluarga korban,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, dalam UU 37 Tahun 1999 di mana negara memiliki kewajiban untuk mengevakuasi warganya saat terjadi situasi darurat perang dan bencana alam.

“Evakuasi WNI bukan lagi kewajiban moral, tapi merupakan kewajiban hukum yang harus segera dijalankan oleh pemerintah,” ujarnya.

“Selamatkan dulu mereka dari jerat penyekapan tersebut, setelah itu proses persoalan-persoalan lainnya,” imbuhnya.(nas)

Exit mobile version