AMSI: Dunia Usaha Butuh Media Terpercaya sebagai Penggerak Ekonomi

AMSI: Dunia Usaha Butuh Media Terpercaya sebagai Penggerak Ekonomi - zoom - www.indopos.co.id

Workshop Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) secara daring. Foto: AMSI untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut mengatakan, upaya membangun indikator kepercayaan media merupakan rangkaian panjang yang sedang dilakukan AMSI sejak 2021 lalu. Dengan mengadakan berbagai diskusi, diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion/FGD), dan Workshop.

Memperoleh kepercayaan, menurut dia, menjadi pertaruhan di landscape media baru ini. Kepercayaan publik terhadap media datang dari banyak kalangan termasuk dunia bisnis dan ekosistem.

“AMSI berikhtiar agar media kembali dipercaya. Tentu tidak mudah, sulit bagi bisnis media saat ini. Pertanyaannya adalah apakah trusted ini bisa mendatangkan cuan bagi media? AMSI mendengar banyak pihak tidak hanya pemerintah dan dewan pers, juga pengiklan dan agency,” ujar Wenseslaus Manggut dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).

Sejalan dengan konsep trustworthy news, Chief of Party Internews Indonesia Eric Sasono mengapresiasi AMSI dalam upaya membangun trusted news indicator. Rumusan indikator kepercayaan bukan jalan mudah, tidak seperti indikator yang digunakan pengiklan (GARM) saja. Namun mempertimbangkan sisi kode etik dan panduan dewan pers.

“Bung Karno berujar gantungkanlah cita-cita setinggi langit, ini adalah upaya untuk itu,” kata Eric.

Menurut dia, kesulitan mencari uang nyata, dikarenakan media kebanyakan didirikan oleh jurnalis, bukan pengusaha yang lebih mementingkan editorial bukan bisnis. Ini upaya penting yang harus dilakukan bersama stakeholder tidak bisa dilakukan oleh media sendiri.

CEO Kabar Group Indonesia (KGI) Network sekaligus Koordinator wilayah AMSI Indonesia Timur, Upi Asmaradhana mengajak media anggota AMSI untuk memperjuangkan kepercayaan publik, termasuk brand safety. Media anggota AMSI dapat menerapkan setidaknya dari 11 point trustworthynews indicator yang sudah dibuat AMSI dengan banyak mendapatkan masukan dari banyak pihak.

“Banyak survei menyebut tingkat kepercayaan publik terhadap media di Indonesia rendah. Semoga dengan workshop, diskusi dan FGD yang dilakukan akan berdampak positif terhadap peningkatan kepercayaan terhadap media. Dan semoga pengiklan juga bisa beralih ke media arus utama,” jelas Upi.

Pada sesi diskusi, Legenda Hidup Pasar Modal Indonesia yang juga CEO Vier Corporation, Vier Abdul Jamal mengatakan, investor membutuhkan media yang kredibel dan terpercaya dengan berita yang mendalam dan berbasis analisis data.

“Pemberitaan akan berdampak powerfull untuk suporting industri dan market. Kita harus belajar pada pasar modal Hongkong dimana berita menjadi supporting atau informasi yang menginspirasi pasar. Setiap hari RTI Bisnis memperlihatkan market mover, kenapa sahamnya bergerak karena aksi korporasi. Pers harus mengikuti bagaimana tren saham terbang termasuk dari insider informasi,” terang Jamal.

Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) menyebutkan 48 persen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dijalankan perempuan. Di sini pentingnya trusted news Indicator, peran media yang bukan hoax dalam mendorong ekonomi sejalan dengan yang diupayakan IWAPI.

“Bagaimana agar dunia usaha bisa sustain dan naik kelas, informasi dan promosi dari media anggota AMSI penting untuk IWAPI. Ke depannya harus dijalankan upaya kerjasama nyata antara IWAPI – AMSI untuk mendukung dunia usaha perempuan,” ujar Ketua Umum Iwapi, Nita Yudi.

Ekonom Senior Indef, Aviliani menyebut pentingnya media mendeteksi kelas audiens sebelum mendistribusikan konten berita. Cara mengemas konten perlu dibedakan berdasarkan audiens kelas atas, menengah dan bawah. Berita yang disajikan harus bermakna, jangan sekadar dibaca/viral.

“Kelas atas jumlahnya 20 persen, kelas menengah 35 persen dan kelas bawah 40 persen. Audiens kelas atas sangat bisa mempengaruhi investasi dan konsumsi. Pastikan agar informasi tidak membuat pasar khawatir. Dengan memperhatikan segmen audiens media akan memberikan impact positif yang berarti pada ekonomi Indonesia,” ucapnya.

Diketahui, AMSI dengan dukungan Internews dan USAID Media melanjutkan serial workshop Trusted News Indicator yang ketiga.

Kegiatan yang diselenggarakan secara daring tersebut mengangkat isu new media dan economy. Dan bertujuan mensosialisasikan indikator kepercayaan publik kepada media-media anggota AMSI. Serta menyerap masukan dan tanggapan pemangku kepentingan, investor, pengusaha, dan ekonom terkait pedoman media terpercaya. (nas)

Exit mobile version