Jokowi Minta Menteri yang Nyaleg dan Nyapres Cuti, Jika Ganggu Diganti

joko

Jokowi dalam acara Puncak Penanaman Mangrove Nasional di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta Utara. Foto: YouTube Sektretariat Presiden

INDOPOS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan sebagian menteri yang maju sebagai calon anggota legislatif, maupun calon presiden dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 tetap mematuhi regulasi. Keikutsertaan mereka tak pernah dilarang.

“Paling penting tidak melanggar aturan, tidak melanggar undang-undang, nyaleg diperbolehkan, tetapi tugas juga tidak boleh ditinggalkan,” kata Jokowi dalam acara Puncak Penanaman Mangrove Nasional di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/5/2023).

Ia tak ingin urusan pendaftaran menjadi caleg maupun capres menghalangi kerja di kabinet. Karenanya akan ada pembahasan mendalam menangani hal tersebut.

“Nanti akan ada evaluasi, dievaluasi. Kalau memang dirasa mengganggu, diganti, biar konsentrasi pada nyaleg-nya, misalnya,” ucap Jokowi.

Termasuk menteri yang telah memastikan masuk bursa capres, ia menganjurkan mengambil cuti menjelang masa kampanye.

“Menteri yang nyapres juga sama. Kalau memang waktunya untuk kampanye kurang, ya, lebih baik cuti. Saya kira yang penting jangan melanggar regulasi, jangan melanggar undang-undang,” tuturnya.

“Khusus yang ini, nanti tolong juga ditanyakan kepada Pak Prabowo,” celetuk Jokowi sambil tertawa karena ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di sebelahnya.

Sejumlah nama menteri yang ikut maju menjadi caleg di antaranya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dari PAN. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dari PKB. Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dari PKB.

Selain itu, Wamenaker Afriansyah Ferry Noor dari PBB, Menkominfo Johnny G Plate dari Nasdem. Mentan Syahrul Yasin Limpo dari NasDem. Menkumham Yasonna Laoly dari PDIP dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dari Perindo.

Sedangkan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diusulkan oleh Partai Gerindra yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menjadi capres. (dan)

Exit mobile version