Ada 8 Jurus Jitu Mengelola Media Siber, AMSI Luncurkan e-Learning

siber

AMSI luncurkan e-Learning. Foto: AMSI untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meluncurkan Microsite e-Learning Media For Sustainability atau pembelajaran secara daring manajemen dan pengelolaan untuk keberlanjutan media siber.

E-learning diproduksi atas dukungan Internews dan USAID Media. E-learning diproduksi untuk meningkatkan pengetahuan pemimpin dan pengelola media lokal, agar bisa adaptif dan bertumbuh secara berkelanjutan di tengah gelombang revolusi digital.

“E-learning sebenarnya satu dari sekian banyak tools program besar AMSI bersama USAID dan Internews. Ini untuk menjawab tantangan dan masalah yang sekarang dihadapi perusahaan media,” ujar Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut dalam keterangan, Minggu (21/5/2023).

“Dunia jalannya cepat sekali dan mereka tidak menunggu kita berdiskusi dulu mengenai strategi konten, harus jalan terus. Kita tidak pernah membayangkan ada ribuan orang yang live di tiktok, berjualan di tiktok, sekarang brand bisa menjual barangnya di platform dan itu live,” imbuhnya.

Dalam nada bercanda, ia mengaku khawatir begitu e-learning diproduksi sudah tidak relevan lagi. Karena algoritma platform sudah berubah. Ada Artifical Intelligence dan sebagainya. Karena itu AMSI sangat rajin meng-update perkembangan perubahan teknologi, platform, tren pembaca, dan tren brand beriklan.

Tujuannya, lanjut dia, agar media di Indonesia bisa tetap adaptif dengan perubahan-perubahan dan tetap mengutamakan kualitas konten. E-learning ini, menurut dia, adalah satu dari sekian tools AMSI untuk memberi panduan dan pelatihan mendasar teman-teman mengelola media. “Itu adalah hasil mapping kita mengenai masalah yang sedang kita hadapi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Arif Zulkifli mengatakan, sebagai konstituen Dewan Pers, AMSI sangat aktif mengambil peran dalam ikut serta menjawab persoalan-persoalan media dan dunia digital. Termasuk dalam penyusunan draft Publisher Rights, sebuah regulasi penting untuk mendudukkan platform dengan publisher secara lebih proporsional.

“Dewan Pers sangat mengapresiasi baik langkah dan upaya aktif pengurus AMSI yang selama ini sangat aktif melibatkan diri dengan Dewan Pers. AMSI memiliki posisi yang sangat strategis dalam soal-soal media digital,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono menyambut baik gagasan memproduksi e-Learning. “Pertama kali saya melihat project media ini, saya sedikit terkejut ada elemen bisnis media di dalamnya. Ini sesuatu yang relatif baru di USAID. Ternyata memang ada alasan kuat mengapa dana publik ini perlu digunakan untuk membantu bisnis media, karena media bekerja untuk menyuarakan kepentingan publik,” ujarnya.

Direktur Eksekutif AMSI yang juga penanggungjawab program e-learning, Adi Prasetya mengatakan, e-learning dibuat dengan 8 topik pembelajaran. Topik itu meliputi lanskap media dan tantangan ekosistem, pengembangan konten dan tim redaksi yang tangguh, pengembangan distribusi konten, pengembangan sumber revenue atau pemasaran iklan.

Lalu, pengelolaan sumberdaya manusia (SDM) dan organisasi perusahaan media, membangun brand dan merk media, dan optimalisasi IT untuk meningkatkan revenue dan trafik —Selengkapnya e-learning bisa disimak dan diunduh di https://elearning.amsi.or.id/.

Selama ini, AMSI sudah tiga tahun bekerja sama dengan USAID dan Internews menggarap program independensi, kompetensi pemilik media, dan keberlanjutan bisnis media digital di Indonesia.

Setiap tahun, digelar lebih dari 20 kali kelas pelatihan pengelolaan media, yang dirangkai dengan mentoring atau pendampingan, pemberian fellowship atau beasiswa, dan diakhiri dengan pemberian penghargaan atau award kepada media-media berprestasi.

“Ide bikin e-learning ini untuk mengabadikan bahan-bahan pelatihan dan pendampingan yang sudah kita lakukan dalam 3 tahun terakhir. Supaya tidak hilang file, terlupakan, dan bisa dimanfaatkan oleh anggota AMSI lebih luas diluar penerima beasiswa/ fellowship, wartawan, tim sales, mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang membutuhkan,” katanya. (nas)

Exit mobile version