INDOPOS.CO.ID – Magang Bersertifikat Kebudayaan (MBK) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan dan keterampilan di bidang kebudayaan. Khususnya pendata kebudayaan sebelum memasuki dunia kerja.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Pelindungan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemdikbudristek) Judi Wahjudin di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Ia menjelaskan, program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) ini merupakan inisiasi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek yang telah bergabung sebagai mitra Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
“MBK bertujuan menyediakan ruang bagi generasi muda, yakni mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dengan terlibat secara langsung dalam aktivitas pemajuan kebudayaan Indonesia,” katanya.
Ia menuturkan, melalui MBK diharapkan ada literasi warisan budaya bagi para mahasiswa dan terjadi percepatan pendataan warisan budaya di Indonesia.
”Kami telah merancang program magang secara komprehensif dengan mengusung proyek nyata terkait pendataan cagar budaya, objek pemajuan kebudayaan, dan koleksi museum di Museum Nasional,” katanya.
Diketahui, program MBK akan dilaksanakan selama 5 bulan, mulai dari Agustus hingga Desember 2023 mendatang. Selama kegiatan magang berlangsung, mahasiswa didampingi oleh mentor dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK).
Mahasiswa yang telah mengikuti seluruh rangkaian program MBK sesuai kurikulum, melaksanakan dan mengerjakan proyek, serta memenuhi seluruh kewajiban selama magang, akan mendapatkan konversi Satuan Kredit Semester (SKS) sampai dengan 20 SKS. (nas)