INDOPOS.CO.ID – Ketua Harian DPP Sufmi Dasco menegaskan, pernyataan Waketum PKB Jazilul Fawaid bahwa partainya akan melakukan evaluasi di dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) jika Prabowo tak segera mengumumkan sosok Cawapresnya di Bulan Juni ini bukanlah sebuah ancaman.
Menurutnya, hal itu hanya sebagai masukan sebagai kawan dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) “Saya pikir apa yang disampaikan oleh Pak Jazilul itu tidak juga merupakan satu ancaman, karena itu adalah satu masukan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Sebagai sebuah masukan, maka kata Dasco, akan menjadi sebuah evaluasi yang perlu dibahas bersama antara Gerindra dan PKB.
“Masukan itu tentunya akan kita terima dan kita akan evaluasi bersama dan tentunya langkah-langkah itu akan diambil bersama-sama oleh Gerindra dan PKB, kita akan berkoordinasi dan selalu berkoordinasi dengan PKB,” ucapnya.
Untuk diketahui, Waketum PKB Jazilul Fawaid menyebut partainya mendapatkan masukan dari sejumlah pihak agar mengevaluasi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra. Evaluasi dilakukan jika Ketum Gerindra Prabowo Subianto belum memutuskan siapa cawapres pada Juni ini.
“Ya, tunggu saja keputusan Cak Imin dan Pak Prabowo. Cuma, ini saya mendapat masukan juga dari beberapa tokoh, ulama, dan kiai di PKB mohon segera diputuskan saja. Sarankan ke Pak Muhaimin segera putuskan di bulan Juni. Kalau nggak ya dinetralkan lagi saja, begitu,” kata Jazilul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
“Ya evaluasi,” imbuh Jazilul menegaskan maksud dinetralkan adalah evaluasi.
Jazilul mengatakan bahwa para kiai dan ulama PKB sudah lama menunggu, tepatnya sejak Idul Fitri dua tahun lalu. Menurut para kiai, kata Jazilul, pasangan itu tak akan ditemukan jika terlalu lama diputuskan.
“Itu dari kiai, bukan saya. Kalau ijtima ulama, kita ini sudah 2 kali lebaran. Waktu itu lebaran Idulfitri para kiai sudah minta, ini sekarang udah lebaran qurban. Jadi nunggu lebaran apa lagi? Enggak ketemu nanti,” tuturnya. (dil)