Kenduri Swarnabhumi Kembali Digelar, Merawat Tradisi dan Lestarikan Sungai Batanghari

Kenduri-Swarnabhumi

Program Kenduri Swarnabhumi yang dipusatkan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari. Foto: Dok Kemendikbudristek

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Kenduri Swarnabhumi yang dipusatkan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari mulai Juli hingga November 2023.

Aliran sungai itu membentang dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat hingga muaranya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Tema yang diusung ialah “Cintai Budaya Kita Lestarikan Sungai, Cintai Sungai Kita Lestarikan Budaya”.

Kenduri Swarnabhumi merupakan platform pemajuan kebudayaan Melayu, khususnya di Daerah Aliran Sungai Batanghari. Kegiatan itu bekerja sama dengan 12 pemerintah daerah dan komunitas.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengharapkan, kegiatan itu dapat memperkuat kebudayaan Melayu sebagai common identity pada wilayah sepanjang DAS Batanghari.

Sehingga meningkatkan keterhubungan antara sungai, manusia, dan budaya guna mengembangkan dan memanfaatkan warisan tradisi dan cagar budaya nasional. Serta pelestarian lingkungan, terutama sungai untuk peradaban lebih maju.

“Kunci keberlanjutan platform ini adalah keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat, karena sejatinya ini adalah masyarakat,” kata Hilmar Farid dalam keterangannya diterima, Senin (25/6/2023).

Beragam kegiatan akan mewarnai program tersebut, seperti ekspedisi sungai Batanghari, rangkaian tradisi terkait sungai, penanaman pohon, penebaran benih ikan.

Selain itu, pelibatan generasi muda dan masyarakat untuk membersihkan sungai, serta diskusi yang akan membahas tindak lanjut pelestarian DAS Batanghari.

Kenduri Swarnabhumi telah dilaksanakan sejak tahun 2022, akan terus berlanjut dengan berbagai pengembangan dan inovasi dengan membawa semangat menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban Sungai Batanghari.

Abdi dari Sebrang Art Community, sebuah komunitas budaya di Jambi mengaku senang ada kegiatan tersebut. “Jadi tahu kalo kebudayaan sangat erat hubungannya sama sungai. Sungai ini urat nadi kehidupan kami di Jambi,” ucap Abdi.(dan)

Exit mobile version