Bukan Pakai Kupon, Ini Skema Pembagian Daging Kurban di Masjid Istiqlal

sapi

Sapi kurban milik Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah tiba di Masjid Istiqlal Jakarta pada, Selasa (27/6/2023). Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Pihak panitia Idul Adha Masjid Istiqlal mengatakan, penyaluran daging hewan kurban kepada kaum dhuafa diprioritaskan lewat organisasi yang telah terverifikasi. Serta berdasar pengecekan langsung ke lapangan atau tempat yang telah terbiasa menerima daging kurban.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Harian Masjid Istiqlal Laksma (Purn) Asep Saepudin mengatakan, ada 43 ekor sapi dan delapan ekor kambing pada penyelenggaraan Idul Adha 1444 Hijriyah/2023 Masehi yang diterima Masjid Istiqlal, Jakarta.

“Pendistribusiannya kami lakukan seperti yang sudah-sudah adalah melalui kantung-kantung dhuafa, yang sudah mengajukan sudah permohonan,” kata Asep di Jakarta, Kamis (29/6/2023).

“Maupun yang tidak mengajikan, permohonan melalui survei penelitian ke daerah-daerah yang sudah kami biasakan berikan kurban tersebut,” tambahnya.

Pihaknya menerima puluhan ribu permintaan dari sejumlah organisasi atau yayasan untuk pendistribusian daging hewan kurban. Sementara pembagian secara perorangan melalui kupon tak diberlakukan.

“Kami menerima panitia itu sudah kurang lebih itu 30 ribu pemohon,” tutur Asep. Sementara pemotongan hewan kurban bakal dilakukan pada Sabtu (1/7/2023).

Ia mengemukakan, alasan penyaluran daging hewan kurban dengan melibatkan organisasi karena mampu memastikan keakuratan laporannya.

“Karena pernah juga terjadi setelah diverifikasi secara fisik, no. Tapi suratnya ada. Nah, itu lah sebabnya kitaa melalui mereka dan ada audit, jadi kita setiap melaksanakan, periksa, cek,” bebernya.

“Ya proposal itu kenapa tidak perseorangan? Karena juga pernah pengalaman juga, jadi yayasan atau pun panti asuhan panti jompo kirim proposal kemudian kita verifikasi, verifikasi administrasi dan verifikasi fisik,” sambungnya.

Ketua Panitia Idul Asha Masjid Istiqlal, Abu Hurairah menyatakan, pendistribusian hewan kurban itu tidak dilakukan secara langsung dengan mekanisme pembagian kupon. Cara tersebut dianggap usang dan mulai ditinggalkan.

“Sekarang kami distribusikan dagingnya lebih terhormat, bagaimana kami hanya menerima proposal dari perwakilan warga lembaga instansi rumah-rumah yatim, panti-panti jompo, teman-teman disabilitas sudah memasukan (proposal) ke kami,” imbuh Abu Hurairah. (dan)

Exit mobile version