Kerusuhan di Prancis Harus Menjadi Pelajaran untuk Aparat Keamanan

Kerusuhan di Prancis Harus Menjadi Pelajaran untuk Aparat Keamanan - kerusuhan prancis - www.indopos.co.id

Kerusuhan yang terjadi di Prancis. Foto: Al Jazeera

INDOPOS.CO.ID – Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus berharap agar tragedi kerusuhan yang terjadi di Prancis usai kematian seorang remaja laki-laki usia 17 tahun menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia terutama aparat keamanan.

Pimpinan DPR bidang Koordinator Politik dan Keamanan ini menjelaskan kejadian tersebut dapat menjadi contoh dalam menjaga kebinekaan Indonesia.

“Ini pembelajaran untuk kita, terutama aparat keamanan bagaimana menangani masalah-masalah sosial di lingkungan masyarakat. Nah kejadian di Prancis, ada anak muda melanggar (lalu lintas) dan ditembak, ada nuansa rasialisme di situ. Ini harus menjadi pelajaran untuk menjaga kebinekaan kita,” kata Lodewijk kepada wartawan saat ditemui di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Prancis, dia turut mengimbau agar bisa menjaga diri, membaca situasi, dan selalu berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Prancis.

“Saya sebagai Pimpinan DPR mengimbau agar bisa membaca situasi dan membatasi keluar, dan tentunya rajin berkomunikasi dengan kedutaan dan konsulat yang ada di sana, apa yang harus mereka lakukan,” ungkap politisi dari Fraksi Partai Golkar ini.

Anggota Komisi I DPR RI ini juga mengatakan, bagi WNI di sana agar jangan sampai terlibat, dan mewaspadai euforia kerusuhan di sana. Lodewijk juga mengimbau WNI agar mengikuti arahan dari kedutaan dan konsulat setempat.

“Pada gilirannya mereka harus mengevakuasi diri, laksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur yang ditentukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di Paris termasuk konsulat yang ada di tempat,” paparnya.

Diketahui, setelah penembakan maut remaja bernama Nahel M itu terjadi kerusuhan selama empat malam berturut-turut. Bahkan unit-unit polisi dan pasukan keamanan lainnya menyebar ke seluruh negeri untuk memadamkan kerusuhan.

Buntut dari kerusuhan tersebut massa melakukan penjarahan di beberapa wilayah Prancis. Sebanyak 4.500 personel polisi belum bisa meredam amarah massa. Dilaporkan sebanyak 2.500 bangunan terbakar dan terjadi penjarahan.

“Intinya kita menjaga itu jangan terlibat. Jangan pengen nonton atau meramaikan situasi yang dampaknya merugikan diri dia sendiri,” punkasnya. (dil)

Exit mobile version