Wamenag: ICCIRS Gulirkan Upaya Kolektif Majukan Pendidikan Tinggi Kristen

Wamenag-3

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi. Foto: Kemenag untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengungkapkan, bahwa Kementerian Agama (Kemenag) terus mendorong dan memberikan dukungan untuk kemajuan Perguruan Tinggi Kristen. Dukungan tersebut diberikan dalam bentuk bantuan dan program guna memajukan bidang pendidikan agama.

“Oleh karena itu, saya ingin mengusulkan adanya upaya kolektif yang bertujuan untuk memajukan pengembangan Pendidikan Tinggi Agama Kristen, meningkatkan mutu, dan transformasi berkelanjutan,” kata Wamenag dalam keterangan, Sabtu (15/7/2023).

Menurutnya, dengan meningkatkan signifikansi kajian dan publikasi ilmiah yang mencapai standar keunggulan yang tinggi. “Kita perlu terus mencermati dan mengubah kurikulum, serta meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan agar dapat melahirkan lulusan-lulusan yang siap menghadapi kesulitan dunia kerja nyata secara profesional, agar PTKK tetap mutakhir dan terdepan dalam menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan profesional,” kata Wamenag.

Dikatakan Wamenag, dengan meningkatkan kualitas dan reputasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan melakukan penelitian yang ketat dan memberikan layanan kepada individu yang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi signifikan di berbagai domain.

“Kita juga perlu meningkatkan kerjasama antar berbagai institusi dan perguruan tinggi, baik di dalam negeri maupun global, sangat penting dalam membina kerjasama yang bertujuan untuk mendorong dialog yang produktif dan merumuskan solusi yang efektif dan langgeng,” jelasnya.

Lalu, pemanfaatan inovasi dan teknologi. Di era digital, masih ujar Wamenag, Perguruan Tinggi Kristen harus memastikan agar tidak ketinggalan dalam penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan, administrasi, dan penelitian.

“Investasi diperlukan untuk peningkatan infrastruktur teknologi, pengembangan platform pembelajaran daring, dan pemanfaatan teknologi dalam ranah pengelolaan data,” ujar Wamenag.

Dan kolaborasi antara akademisi dan industri, serta masyarakat luas dan komunitas profesional. Kemitraan tersebut, menurutnya, untuk meningkatkan relevansi program studi dan membekali mahasiswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk integrasi tenaga kerja. Sangat penting untuk meningkatkan kolaborasi dengan industri dan masyarakat.

“Selain itu, kolaborasi dengan bisnis, organisasi pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan peluang untuk membangun magang, pelatihan praktis, dan inisiatif penelitian terapan yang disesuaikan dengan permintaan pasar tenaga kerja dan dunia profesional,” kata Wamenag.

Dengan mengikuti konferensi The 2nd ICCIRS ini, kata Wamenag, para akademisi dapat berkontribusi untuk menyumbangkan pemikirannya guna kemajuan pendidikan tinggi Kristen dan memberikan jawaban terhadap masalah relasi antaragama.

“ICCIRS bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi di era saat ini. Kami berpikir bahwa dengan berbicara, meneliti, dan banyak bekerja sama, kita akan dapat menghasilkan ide-ide kreatif yang akan bertahan lama,” kata Wamenag.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi membuka The 2nd International Conference on Christian and Interreligious Studies (The 2nd ICCIRS), di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Forum The 2nd ICCIRS yang menghadirkan para akademisi dari Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKK) dari Indonesia dan luar negeri ini berlangsung mulai 13-16 Juli 2023. (nas)

Exit mobile version