Jadi Identitas Nasional, Kebaya Dukung Industri Pariwisata di Indonesia

Hari-Kebaya-Nasional

TNKI jumpa wartawan terkait penetapan Hari Kebaya Nasional Foto: Nasuha/ INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Kebaya merupakan identitas nasional yang wajib dilestarikan. Kebaya juga menjadi busana yang digunakan dalam berbagai kegiatan skala nasional maupun internasional.

“Kami mendukung gerakan masyarakat yang mendaftarkan kebaya Indonesia sebagai warisan budaya ke UNESCO,” kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Putri Kuswisnu Wardani di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Ia mengusulkan juga kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan Hari Kebaya Nasional, karena beberapa faktor. Di antaranya karena kebaya sendiri merupakan pakaian nasional dan juga ikon busana Indonesia.

Selain itu, menurut dia, kebaya juga tak hanya sekadar bernilai budaya, tapi juga memiliki potensi untuk menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi. “Ini jadi faktor pendukung kemajuan industri pariwisata di Indonesia,” katanya.

“Itulah keuntungan Indonesia yang tidak dimiliki negara lain, yaitu kekayaan budayanya yang beraneka ragam, dan itu bisa menjadi industri,” imbuhnya.

Hal yang sama diungkapkan Ketua Tim Nasional Kebaya Indonesia Lana T. Koentjoro. Ia mengatakan, sejak 2022 lalu, Tim Nasional Kebaya Indonesia (TNKI) telah mendapatkan rekomendasi dari Dirjen Kebudayaan untuk mengurus proses pengajuan Hari Kebaya Nasional.

“Kami secara aktif melakukan konsolidasi mengadakan kegiatan-kegiatan secara nasional, seperti meneruskan Parade Kebaya Nusantara di seluruh Indonesia dan ke mancanegara,” katanya.

Selain itu juga, masih ujar Lana, pihaknya aktif memberikan edukasi dan pendampingan bagi pengrajin kebaya dan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah). “Kami apresiasi penetapan Hari Kebaya Nasional pada 24 Juli oleh Presiden Jokowi. Karena merupakan langkah untuk melestarikan budaya dan kekayaan nusantara,” ungkapnya.(nas)

Exit mobile version