INDOPOS.CO.ID – Dokter ahli bedah Saraf Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas(K), PhD mengatakan, kasus aneurisma otak tidak hanya menyerang pasien usia di atas 40 tahun saja. Tetapi juga ditemukan menyerang anak muda.
“Ada. Kami temukan kasus aneurisma otak pada anak muda,” kata Mardjono Tjahjadi kepada INDOPOS.CO.ID, Sabtu (9/9/2023).
Ia menyebut, kasus aneurisma rata-rata menyerang perempuan usia di atas 40 tahun. Hal ini disebabkan karena masa menopause perempuan tidak lagi dilindungi oleh hormon estrogen.
“Kenapa perempuan paling banyak penderita? Hasil penelitian di Finlandia, di masa produksi perempuan dilindungi oleh hormon estrogen, tapi masuk masa menopause tidak,” jelasnya.
Sementara pada laki-laki, lanjut dia, pembuluh darahnya sejak usia produktif hingga lansia tidak dilindungi oleh hormon estrogen.
Lebih jauh ia mengungkapkan, pada kasus aneurisma banyak diketahui setelah terjadi pecah pembuluh darah otak. Dan disebab, karena penanganan medis yang terlambat.
“Pada kasus pecah pembuluh darah otak derajat 5 (tinggi) 90 persen pasien tak tertolong atau pasca operasi akan mengalami difabel,” katanya.
“Pada derajat 1 hanya 20 persen risiko. Dan banyak pada kasus ini pasien dinyatakan sembuh, padahal berpotensi terjadi pecah pembuluh darah yang lebih fatal,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Direktur Mitra Keluarga Kelapa Gading Ronald Reagan mengatakan, dibutuhkan penanganan cepat pada kasus aneurisma. Selain itu dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) dan peralatan medis yang lengkap.
“Jadi penanganan pasien ini (aneurisma) harus cepat dan RS pun harus memiliki perlengkapan medis yang mendukung,” katanya.
Ia menjelaskan, hasil penelitian The Brain Aneurysm Foundation, ada sekitar 500.000 kematian setiap tahun di dunia akibat aneurisma otak dan separuhnya berusia di bawah 50 tahun. Bahkan setiap 18 menit, ada kejadian pecahnya aneurisma otak.
“Dari seluruh kasus aneurisma yang pecah, 50 persen berakibat fatal, dan dari 66 persen yang survive, menderita defisit neurologis (kelumpuhan) permanen,” ungkapnya.(nas)